Langsung ke konten utama

Menelisik Kompetisi Pemain Baru Semen vs Pemain Existing

Industri semen mulai bergejolak. Apa sebabnya? Tidak lain karena munculnya banyak pemain baru di sektor ini yang mulai mengusik pemain lama (existing).

Brand-brand yang telah kita kenal seperti Semen Indonesia, Indocement, Holcim, Semen Andalas, Bosowa, Semen Baturaja mulai merasakan panasnya atmosfer persaingan di industri ini. Bagaimana selengkapnya terangkum dalam sebuah riset independen.

Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 (pemain existing versus pemain baru) ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di industri semen di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas pemain-pemain baru di industri ini sejak 2015-2017, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, hingga analisis prediksi persaingan pangsa pasar pemain baru dan pemain existing, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.

Data ini dimulai dengan menampilkan highlights industri semen sejak 2014-2016, mencakup kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar semen domestik, utilisasi pabrik semen domestik, serta konsumsi domestik, ekspor, dan impor. Kapasitas domestik pada 2015 dengan 9 pemain mencapai 80,4 juta ton. Tambahan kapasitas dari 4 pemain baru pada 2016 sebesar 8,7 juta ton menjadi 89,7 juta ton. (halaman 2)

Pada halaman 3 ditampilkan chart (infografik) terkait lokasi pabrik-pabrik pemain baru dan pemain existing di industri semen. Data itu dijabarkan kembali pada halaman 4 dengan tabel yang lengkap terkait kapasitas terpasang pemain existing semen periode 2013-2017, terkait ekspansi pemain existing, nilai investasi, kapasitas tambahan, kapasitas terpasang, dan jenis proyek. Di samping itu, juga dijabarkan pemain baru 2013-2017 lengkap dengan lokasi pabrik, kapasitas terpasang, nilai investasi, tahapan operasional, serta mitra usaha dan jenis proyek.

Di halaman 4 ditampilkan tren pertumbuhan konsumsi semen domestik dan pangsa pasar pemain-pemain existing periode 2014-2015 per daerah. Dengan hadirnya pemain baru yang membangun pabrik baru, peta persaingan akan makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 5-6. Persaingan pangsa pasar semen di Pulau Jawa ditampilkan lebih detail pada halaman 7. Di halaman 8-13 ditampilkan profil singkat pemain-pemain baru di industri semen Indonesia, mencakup nama perusahaan, merek semen, tahun berdiri, kapasitas produksi per tahun, hingga jaringan distribusi.

Di halaman 14-18, duniaindustri.com secara eksklusif membuat kajian atau analisis independen terkait peta persaingan dan proyeksi pangsa pasar per daerah, serta strategi pasar dari pemain baru. Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan akan menjadi fokus persaingan pangsa pasar semen antara pemain baru versus pemain existing.

Di halaman 19 ditampilkan proyeksi pertumbuhan permintaan domestik, kapasitas produksi, kapasitas terpasang, serta pergerakan laju perekonomian Indonesia periode 2014-2019. Di halaman 20-21 dijabarkan segmentasi pasar semen nasional serta tren konsumsi semen per kapita di Indonesia.


Riset Peta PersainganIndustri Semen 2015-2017 sebanyak 23 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

Baca selengkapnya di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh