Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Indonesian Industry Infrastructure Research 2015-2019

Indonesia Infrastructure Industry Research 2015-2019 (Opportunities Manufacturing Production Base 2017) was released end of December 2016 data display, outlook, assessment, analysis, and research related to all the information about the infrastructure manufacturing industry in Indonesia, ranging from the economic outlook in 2017, the trend of industrial infrastructure, trends industrial areas, development of the infrastructure budget, up manufacturing investment opportunities in Indonesia. Indonesia Infrastructure Industry Research 2015-2019 (Opportunities Manufacturing Production Base 2017) starts from general information related to highlight the economic development of Indonesia, ranging from the impact of global economic uncertainty, the trend of investment growth, exchange movements, to infrastructure problems in Indonesia (pages 2-7 ). Data was reinforced by the trend of national economic growth 2007-2016, comparison with the major industrialized countries (page 8)

Ebook Riset Infrastruktur Industri di Indonesia 2015-2019

Riset Infrastruktur Industri 2015-2019 (Peluang Basis Produksi Manufaktur 2017) ini dirilis akhir Desember 2016 menampilkan data, outlook, kajian, analisis, dan riset terkait seluruh informasi mengenai infrastruktur industri manufaktur di Indonesia, mulai dari outlook ekonomi 2017, tren infrastruktur industri, tren kawasan industri, perkembangan anggaran infrastruktur, hingga peluang investasi manufaktur di Indonesia. Riset Infrastruktur Industri 2015-2019 (Peluang Basis Produksi Manufaktur 2017) ini dimulai dari informasi umum terkait highlight perkembangan ekonomi Indonesia, mulai dari dampak ketidakpastian ekonomi global, tren pertumbuhan investasi, pergerakan kurs mata uang, hingga permasalahan infrastruktur di Indonesia (halaman 2-7). Data itu diperkuat dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional 2007-2016, komparasi dengan negara-negara industri utama (halaman 8) serta persebaran pertumbuhan ekonomi per daerah dalam grafis yang menarik periode 2010-2030 (halaman 9).

Jumlah Pabrik Rokok Turun Secara Drastis, Ada Apa?

Sejak 2008 hingga 2016 atau selama kurun delapan tahun terakhir, pemerintah mencatat sebanyak 3.956 pabrik rokok tutup dan berhenti beroperasi. Data tersebut bersumber dari Kementerian Keuangan. Suahasil Nazara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menjelaskan pada 2008, terdapat 4.669 pabrik rokok yang beroperasi di Indonesia. Namun dalam perjalanannya, hingga saat ini perusahaan yang terdata sebanyak 713 pabrik , baik itu skala kecil maupun besar. Menurut dia, itu berarti terjadi penurunan jumlah pabrik rokok yang cukup signifikan sebanyak 3.956 pabrik. "Berdasarkan data yang kami miliki, saat ini jumlah pabrik rokok yang ada sekitar 713 pabrik. Padahal jumlah pabrik rokok 8 tahun lalu ada 4.669 pabrik," ujar Suahasil. Selain karena krisis yang pernah melanda Indonesia, tingkat konsumsi masyarakat terhadap rokok pun lambat laun semakin menurun. Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu mencatat, selama tiga tahun terakhir, produksi rokok cenderung flat

121 Kumpulan Bahan Market Intelligent Kompetisi Bisnis

Di setiap lini usaha, mulai dari pembelian bahan baku, pencarian vendor, proses pengolahan, marketing, distribusi, ekspor-impor, semua membutuhkan data, analisis, dan riset. Bahkan, persaingan pasar juga membutuhkan data, analisis, dan riset untuk mengintip kekuatan-kelemahan pesaing ( market intelligence ), mempelajari strategi kompetitor, mengakuisisi pelanggan, mempertahankan pangsa pasar, edukasi pasar, edukasi konsumen, brand awareness, dan lainnya. Di era globalisasi dan digitalisasi seperti sekarang, data sudah dianggap sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan secara profesional. Seluruh rantai bisnis industri (supply-demand chain) membutuhkan data untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan efisien. Namun, di Indonesia sering terjadi pencarian data, analisis, dan riset sulit dilakukan karena terbatasnya akses informasi, ruang publik, ekosistem yang belum berkembang, serta ketiadaan forum/ajang interaksi jual-beli data. Karena itu, tidak heran, harga

Rekam Jejak 5 Sektor Infrastruktur Utama

Indonesia sebagai negara berkembang sangat membutuhkan pembangunan di bidang infrastruktur utama, seperti infrastruktur fisik, logistik, transportasi, listrik, dan telekomunikasi. Karena itu, tidak heran titik fokus pemerintah saat ini masih berkutat pada sektor-sektor tersebut. Untuk membedah data-data di sektor-sektor tersebut, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 10 data dan riset terkait pertumbuhan, titik fokus, dan korelasi tiga sektor tersebut terhadap pertumbuhan industri di negeri ini. Mari simak ulasannya berikut ini: 1) Riset Pasar Seluler dan Data Industri Telekomunikasi 2010-2018 (Peta Persaingan dan Potensi Pertumbuhan) 2) Data Listrik dan Sistem Kelistrikan Nasional 2009-2019 3) Riset Peluang Kerjasama Pemerintah dan Swasta di Proyek Infrastruktur 2015-2019 4) Data dan Outlook Transportasi, Logistik, dan Infrastruktur 2009-2019 5) Data Outlook Sektor Transportasi dan Logistik 2014-2018 6) Data Prospek Investasi dan Kebutuhan Lahan Kawasan Industri 7

Telecommunications Industry Marketing Research in Indonesia 2010-2018

Cellular Market Research and Telecommunications Industry Data 2010-2018 (Map Competition and Growth Potential) was released in December 2016 featuring comprehensive research, compilation and comparison of data, analysis , and trend of market size and growth potential in Indonesia. Cellular Market Research and Telecommunications Industry Data 2010-2018 (Map Competition and Growth Potential) begins with the economic and market highlights featuring Indonesia, include consumer trends and purchasing power. (Page 2-4) The potential market in Indonesia with a population of around 255 million people described on page 5-6. Furthermore, the mobile display market overview and telecommunication industry in Indonesia with the conditions of tough competition, but the penetration of mobile phones has skyrocketed sharp SIM (pages 7-9). On pages 10-11, presented 12 indicators Indonesian cellular market in the period 2010-2020, ranging from the number of mobile subscribers, mobile SIM p

Sumber Data Industri Telekomunikasi dan Seluler di Indonesia

Riset Pasar Seluler dan Data Industri Telekomunikasi 2010-2018 (Peta Persaingan dan Potensi Pertumbuhan) ini dirilis Desember 2016 menampilkan riset komprehensif, kompilasi dan komparasi data, analisis, serta tren market size dan potensi pertumbuhan di Indonesia. Riset Pasar Seluler dan Data Industri Telekomunikasi 2010-2018 (Peta Persaingan dan Potensi Pertumbuhan) ini dimulai dengan dengan menampilkan highlights ekonomi serta pasar Indonesia, dilengkapi tren konsumen dan tingkat daya beli. (halaman 2-4) Potensi pasar di Indonesia dengan penduduk sekitar 255 juta jiwa dipaparkan pada halaman 5-6. Selanjutnya, ditampilkan overview pasar seluler dan industri telekomunikasi Indonesia dengan kondisi persaingan ketat, namun penetrasi SIM handphone terus meroket tajam (halaman 7-9). Pada halaman 10-11, disajikan 12 indikator pasar seluler di Indonesia periode 2010-2020, mulai dari jumlah pelanggan seluler, penetrasi SIM handphone, hingga Average Revenue Per User (ARPU) , dan

Wow Nilai Pasar Industri Es Krim Capai Rp 4 Triliun

Siapa sangka, es krim yang sering kita makan sebagai cemilan saat udara panas mampu menghasilkan omzet Rp 4 triliun secara nasional pada 2015. Wow bukan. Memang benar, omzet industri es krim menembus Rp 4 triliun. Bukan omzet yang sedikit, bukan. Terlebih lagi, dengan potensi penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa. Jika diambil rata-rata, dengan omzet sedemikian besar, itu berarti setiap penduduk di negeri ini menghabiskan sekitar Rp 16.000 untuk membeli es krim tiap tahun. Nilai omzet industri es krim ini disebut oleh salah satu direktur perusahaan market leader industri ini belum lama ini. Tiap tahun, pertumbuhan industri ini berkisar 7%-10%. Kabar terbaru, raksasa produsen makanan dan minuman dari Jepang, Ezaki Glico Co Ltd, merambah pasar es krim di Indonesia dengan mendirikan perusahaan patungan bersama Wings Group. Tidak tanggung-tanggung, Glico menginvestasikan dana Rp 350 miliar setara dengan 50% modal perusahaan patungan bersama PT Mitrajaya Ekaprana,

Riset Kompetitor Bisnis Jadi Andalan Menangkan Dominasi Pasar

Menjelang akhir tahun seperti saat ini, banyak perusahaan menggelar evaluasi bisnis untuk mendata bagaimana kinerja setahun terakhir, tren tiga tahun terakhir, dan menyusun strategic planning untuk tahun depan. Salah satu yang perlu dicermati dalam konteks persaingan bisnis adalah riset tentang kompetitor dan konsumen. Tindakan ini perlu dilakukan supaya Anda bisa merancang strategi menghadapi kompetitor. Singkatnya; bagaimana Anda bisa memenangkan persaingan usaha jika Anda tidak mengetahui siapa kompetitor dan siapa target konsumen, bagaimana kinerja kompetitor , bagaimana strategi kompetitor? Informasi mengenai kompetitor perlu didalami sebanyak-banyaknya sebagai acuan strategic planning perusahaan kita. Informasi itu sangat berharga bagi pengembangan bisnis ke depan. Setelah mengenali kompetitor, perhatikan usaha mereka dengan cermat. Apa saja kelebihan yang mereka miliki? Kelebihan tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis Anda. Lalu apa saja kelemahan merek