Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Pemulihan Sesuai Jalur, ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

  Duniaindustri.com (Juli 2022)  –  Asian Development Bank (ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2% tahun ini karena permintaan dalam negeri yang bagus dan pertumbuhan ekspor yang stabil, naik dari prakiraan April lalu sebesar 5,0%. Revisi proyeksi yang dimuat dalam Asian Development Outlook (ADO) Supplement yang dirilis kemarin juga selaras dengan naiknya proyeksi pertumbuhan untuk Asia Tenggara. ADB kini memproyeksikan pertumbuhan kawasan sebesar 5,0% pada 2022, naik dari proyeksi April lalu sebesar 4,9%. Namun angka inflasi Indonesia tahun ini diperkirakan akan lebih tinggi menjadi 4,0% dari 3,6% pada proyeksi Aprll lalu, terutama akibat kenaikan harga komoditas. Untuk 2023, ADB memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,3% dan inflasi mencapai 3,3%. "Kegiatan ekonomi di Indonesia terus berangsur normal, sedangkan kasus infeksi Covid-19 masih terkendali, terlepas dari naiknya jumlah kasus belakangan ini," kata Jiro Tominaga, Direktur ADB

256 Data Research dan Direktori Database, Kekuatan Baru Digital

  Duniaindustri.com (Juli 2022) -- Di tengah kondisi ketidakpastian yang makin menyeruak akibat tekanan turbulensi komoditas, pelaku industri dituntut lebih jeli memetakan pergerakan pasar dan risiko persaingan brand. Dapat dipastikan, tingkat persaingan pasar makin kompetitif seiring upaya korporasi untuk memacu mesin pertumbuhan, baik secara volume maupun harga. Karena itu, pelaku industri mesti memiliki dukungan data research yang aktual dan sesuai dengan pergeseran dan pergerakan pasar. Duniaindustri.com, sebagai startup market research, big data, digital database, secara kontinyu terus mengupdate digital database terkait persaingan pasar. Saat ini terdapat 256 hasil market research yang telah ready untuk mendukung pemetaan persaingan pasar, sebagai salah satu kekuatan digital baru yang dihadirkan Duniaindustri.com. Mulai akhir 2019, tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta rise

BI Kaji Mata Uang Rupiah Digital, Apa Dampaknya?

  Duniaindustri.com (Juli 2022)  – Bank Indonesia (BI) menegaskan hingga saat ini terus mendalami rencana penerbitan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral. Dari rangkaian proses yang dijalankan, rencana penerbitan CBDC berada pada tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan digital rupiah pada akhir tahun ini. Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono, menjelaskan bahwa latar belakang rencana penerbitan CBDC karena saat ini perkembangan digitalisasi sangat pesat sehingga mendorong pertumbuhan aset kripto yang juga sangat cepat. Sementara regulasi yang menyangkut aset kripto saat ini sangat terbatas dan minim. "Aset kripto memiliki potensi untuk mengembangkan inklusi dan efisiensi sistem keuangan, namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan sumber risiko baru yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi, moneter, dan sistem keuangan. Guna mengatasi risiko terhadap stabilitas dari aset kripto tersebut, dibutuhkan kerangka reg

Makin Solid, RI Catat Surplus Dagang 25 Bulan Berturut-Turut

  Duniaindustri.com (Juli 2022)  -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Juni tahun 2022 surplus sebesar USD5,09 miliar. Sedangkan untuk neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari - Juni 2022 juga terjadi surplus sebesar USD24,89 miliar. "Kalau dilihat trennya surplus pada Juni 2022 ini merupakan surplus yang ke 25 bulan berturut - turut sejak 2020" ujar kepala BPS, Margo Yuwono dalam live streaming, Jumat (15/7). Tercatat nilai ekspor pada bulan Juni 2022 sebesar USD26,09 miliar. Jika dibandingkan bulan Mei 2022 (month to month / mtom), ekspor tersebut naik 21,30 persen dimana pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD21,51 miliar. Sementara itu ekspor pada Juni 2022 jika dibandingkan periode Juni 2021 (year on year / yoy) mengalami kenaikan sebesar 40,68 persen. Tercatat pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD18,55 miliar. Struktur ekspor menurut sektor didominasi oleh produk non migas yang menyumbang 24,58 persen dari total ekspor. &quo

Lonjakan Inflasi Makin Terasa di Akhir Semester I 2022

Duniaindustri.com (Juli 2022) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi pada bulan Juni 2022 secara tahun kalender year on year (yoy) melonjak cukup signifikan yaitu sebesar 4,35 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding inflasi pada Mei 2022 year on year sebesar 3,55%. Sementara secara year to date tingkat inflasi sebesar 3,19 persen dan inflasi secara bulanan month to month (mtom) sebesar 0,61 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan pemicu tingginya inflasi adalah meningkatnya harga berbagai kebutuhan pangan terutama sayur - sayuran di berbagai wilayah di Indonesia. Secara rinci penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Cabe merah andil inflasi 0,24 persen, cabe rawit andilnya 0,10 persen dan bawang merah andilnya 0,08 persen. "Kenaikan inflasi pada kelompok bahan makanan karena adanya cuaca yang anomali di bulan Juni. Ini (inflasi Juni 2022 secara tahun kalender) merupakan inflasi tertinggi sej

Ogawa Ekspansi Kapasitas Flavor & Fragrance US$ 7 Juta di Indonesia

Duniaindustri.com (Juli 2022)  – PT Ogawa Indonesia, entitas anak usaha Ogawa Co Ltd asal Jepang, akan menambah investasi US$ 7 juga secara bertahap periode 2022-2027. Investasi tersebut ditujukan guna peningkatan kapasitas, optimasi teknologi, dan penerapan industri 4.0 serta menjadikan PT Ogawa Indonesia sebagai hub di Asia untuk produksi flavor dan fragrance. Hal itu terungkap dalam rangkaian lawatan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita ke Jepang saat melakukan pertemuan dengan perusahaan industri yang bergerak di bidang flavors and fragrances. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2020 – 2024, industri atsiri merupakan salah satu prioritas nasional dalam pengembangan di sektor industri hulu agro. Penguatan sektor industri atsiri perlu dilakukan di sektor hilir untuk produksi bahan baku atau bahan penolong bagi industri terkait, serta penguatan di sektor antara (intermediate) untuk mendukung pemenuhan kebu