Langsung ke konten utama

Seluk Beluk Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel

Industri perkebunan kelapa sawit Indonesia memiliki peranan penting di dunia mengingat negeri ini merupakan produsen dan eksportir minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia. Berdasarkan data Gapki, kinerja ekspor sawit Indonesia selama periode Januari–Mei 2017 tercatat meningkat 29% jika dibandingkan dengan kurun waktu sama tahun lalu, dari 9,35 juta ton menjadi 12,10 juta ton. Sementara produksi biodiesel pada Mei 2017 hanya mampu mencapai 171 ,9 ribu ton atau turun 26% dari bulan sebelumnya yang sebesar 232,5 ribu ton. Biodiesel yang terserap hanya 141,75 ribu ton, atau turun 38%. Penurunan penyerapan biodiesel diduga karena terlambatnya pengumuman alokasi oleh Pertamina dan proses administrasi tender yang panjang.

Untuk mengetahui seluk-beluk industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia, silakan disimak penjelasan di bawah ini::

Daftar isi/konten detail Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017

Halaman  & keterangan isi
1.  sampul muka
2.  Analisis berbentuk tabel dan pointers, terkait kenaikan signifikan kapasitas produksi fraksionasi, oleokimia, dan methyl ester (biodiesel) pada akhir 2011 hingga awal 2014
3.  Tren produksi industri oleokimia mencakup stearic acid, glycerine, fatty acid, fatty alcohol, dan total untuk periode 1995, 2000, 2011-2016
4.  pointers faktor-faktor yang mendasari pertumbuhan signifikan dari kapasitas produksi  produksi fraksionasi, oleokimia, dan methyl ester (biodiesel) pada akhir 2011 hingga awal 2014
5.  tabel tren produksi biodisel 2011, 2014, dan 2015, 2016
6.  grafis persebaran kapasitas produksi industri oleokimia berdasarkan perusahaan dengan kapasitas terbesar dan lokasinya (bentuk peta Indonesia)
7.  Data dan grafis kapasitas produksi biodiesel 2014 dan persebaran pabrik-pabrik biodiesel berdasarkan kapasitas terbesar dan perincian kapasitas per regional utama
8.  data dan grafis tambahan kapasitas produksi biodiesel di Indonesia periode 2015-2016 (bentuknya peta Indonesia dan pointers)
9.  tabel profil industri oleokimia dan biodiesel 2011-2014 mencakup nilai investasi, jumlah unit usaha, kapasitas produksi, produksi riil, konsumsi, ekspor, impor, tenaga kerja
10. tabel profil industri oleokimia dan biodiesel 2015-2017 mencakup nilai investasi, jumlah unit usaha, kapasitas produksi, produksi riil, konsumsi, ekspor, impor, tenaga kerja
11.  pointers arah kebijakan ke depan terkait industri pengolahan kelapa sawit
12.  pointers dan tabel regulasi terkait industri dan pemasaran biodiesel di dalam negeri
13.  pointers perkembangan terakhir ekspor dan rasio ekspor industri minyak sawit indonesia
14.  proyeksi produksi CPO 2016 untuk sejumlah negara top producer beserta analisisnya
15.  tabel dan pointers komposisi penguasaan lahan kelapa sawit (swasta, rakyat, BUMN) serta perkembangan jumlah luas kebun kelapa sawit di Indonesia periode 2000 sampai 2015
16. Tabel produksi CPO tahun 2009-2015 berdasarkan kepemilikan lahan dan tabel produktivitas CPO tahun 2009-2015 berdasarkan kepemilikan lahan
17. Tabel realisasi investasi perkebunan dan industri minyak sawit periode 2010-kuartal III 2015, berisi tabel untuk PMA dan PMDN, realisasi investasi industri olahan dan perkebunan sawit
18.  Empat tabel perbandingan rencana vs realisasi investasi perkebunan kelapa sawit dan perbandingan rencana vs realisasi investasi industri kelapa sawit
19.  Bagan tren perkembangan industri sawit modern, dari hulu, on farm, down stream, dan jasa penunjang
20. Grafis peta Indonesia berisi kawasan industri khusus kelapa sawit, mulai dari KEK Sei Mangke, KEK Tanjung Api2, KEK Morotai
21.  pointers mata rantai industri sawit di indonesia yang terdiri dari: 2 juta usaha perkebunan, 1.320 perusahaan perkebunan, 750 ribu unit UMKM pemasok, dll
22.  infografis target indonesia di 2030 sebagai raja sawit produk olahan
23.  tabel komparasi 7 jenis minyak nabati di dunia berdasarkan luas areal dan produktivitasnya
24.  tabel rasio biaya produksi minyak nabati global
25.  tabel perkembangan pangsa pasar minyak sawit Indonesia di dunia
26.  tabel perubahan pangsa produksi 4 jenis minyak nabati utama dunia tahun 1990-2008
27.  sampul belakang

Berikut penjelasan dalam versi lain:

Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017 ini menampilkan data, analisis, dan outlook industri oleokimia (fatty acid, fatty alcohol, minyak goreng) serta biodiesel di Indonesia, dari mulai tren produksi, tren investasi, peningkatan kapasitas produksi, para pemain besar, persebaran lokasi pabrik, tren ekspor, impor, serapan tenaga kerja, serta berbagai informasi lain seperti regulasi dan target 2030.

Riset ini dimulai dengan tren kenaikan kapasitas produksi yang signifikan pada empat industri, yakni refinery (fraksionasi) atau minyak goreng, fatty acid, fatty alcohol, dan methyl ester (biodiesel). (halaman 2)

Pada 2014 dan 2015 terjadi peningkatan investasi yang signifikan di industri oleokimia dan biodiesel hingga Rp 24 triliun yang mendorong kapasitas produksi nasional tumbuh rata-rata 55% (minyak goreng 80%, fatty acid 47%, fatty alcohol 85%, dan methyl ester atau biodiesel 66%). Duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset tren produksi stearic acid, glycerine, fatty acid, dan fatty alcohol dari 1995-2016. (halaman 3)

Data tersebut kemudian dianalisis lebih mendalam pada halaman 4. Demikian juga pada halaman 5 dibuat riset khusus terkait tren produksi biodiesel di Indonesia periode 2011-2016.

Untuk memperkuat riset tersebut, duniaindustri.com menampilkan persebaran kapasitas produksi industri oleokimia di Indonesia, terutama untuk produksi fatty acid, fatty alcohol, dan produk akhir. Fokus persebaran industri oleokimia didominasi di Sumatera Utara. Total kapasitas industri oleokimia di Indonesia mencapai 1,599 juta ton per tahun. Terdapat 9 pemain besar di antaranya PT Musim Mas dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun, PT Ecogreen 419 ribu ton per tahun, PT Wilmar Nabati Indonesia 132 ribu ton per tahun, lengkap dengan peta lokasi masing-masing pabrik perusahaan tersebut.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 138 database, klik di sini
** Butuh 17 Kumpulan Database Pilihan di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh