Langsung ke konten utama

Mengapa Pasar Semen Juni 2017 Anjlok, Baca Di Sini

Penjualan semen turun signifikan di seluruh wilayah pada Juni 2017 dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, bahkan secara nasional penurunan mencapai 26,8%. Penurunan bulanan yang signifikan tersebut disebabkan antara lain karena periode libur Lebaran yang cukup panjang (lebih dari 7 hari) serta aktivitas infrastruktur dan properti yang cenderung melambat, menurut analisis Duniaindustri.com.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen di seluruh Indonesia pada Juni 2017 hanya mencapai 3,73 juta ton, anjlok 26,8% dibanding Juni 2016 sebesar 5,09 juta ton. Sedangkan jika dibandingkan dengan Mei 2017 yang tercatat 5,47 juta ton, penjualan semen pada Juni 2017 anjlok makin dalam, yakni -31,8%.

Seluruh daerah di Pulau Jawa mencatatkan penurunan penjualan di atas 20% pada Juni 2017, dengan penurunan terbesar terjadi di Jakarta (-35,9%), disusul Banten (-33%), Jawa Barat (30,1%), Jawa Timur (-26,7%), Yogyakarta (-23,2%), dan Jawa Tengah (-20,5%). Total penjualan semen di Pulau Jawa pada Juni 2017 tercatat hanya 2,06 juta ton, anjlok 27,9% dibanding Juni 2016 sebesar 2,86 juta ton.

Kondisi serupa terjadi di Sumatera yang mencatatkan penurunan 26,5% pada Juni 2017, Kalimantan (-20,1%), Sulawesi (-28%), Nusa Tenggara (-13,6%), dan Maluku serta Papua (-46,7%).

Hasil mengecewakan pada Juni 2017 itu menyebabkan total penjualan semen sepanjang semester I 2017 menjadi -1,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari 29,37 juta ton menjadi hanya 28,99 juta ton. Padahal, pada periode Januari-Mei 2017 volume penjualan semen masih tercatat tumbuh 4,1%.

Capaian penjualan semen nasional pada semester I 2017 juga berpotensi mengubah target dan proyeksi penjualan hingga akhir tahun ini. Sebelumnya, ASI menargetkan pertumbuhan penjualan semen tahun ini sekitar 4%-5% menjadi 64.487 ribu ton hingga 65.107 ribu ton dibanding realisasi 2016 sebesar 62.007 ribu ton. Sementara PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), holding BUMN semen pemegang market share terbesar di Indonesia, menargetkan pertumbuhan penjualan semen nasional lebih rendah sekitar 2%-3%.

Bukan hanya itu, pelemahan penjualan semen pada Juni 2017 diperkirakan menghangatkan kembali persaingan antar para pemain, menurut analisis duniaindustri.com. Sebab, pelemahan pasar akan diikuti dengan perubahan strategi pemain untuk dapat mempertahankan pangsa pasar di tengah 'kue pasar' yang mengecil. Strategi itu dapat berupa koreksi harga jual demi mempertahankan atau meningkatkan volume penjualan ataupun strategi promosi baru.

Duniaindustri.com juga menilai pertarungan untuk mengakuisisi pelanggan/distributor utama di daerah penting akan menjadi faktor krusial untuk mempertahankan kesinambungan penjualan dari sisi volume. Bagi pemain baru, strategi diskon harga jual berpotensi untuk terus dilanjutkan, hingga menunggu pemulihan demand secara signifikan.(*)

Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 138 database, klik di sini
** Butuh kumpulan data industri semen, 12 database spesifik industri semen, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence, klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini
****** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh