Langsung ke konten utama

Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018

Data dan Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018 (Demand Trends dan Market Leader) ini dirilis awal Juli 2017 menampilkan data terbaru, riset pasar, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri pipa baja di Indonesia, didukung tren industri baja secara umum di Indonesia dan global. Khusus untuk industri pipa baja, ditampilkan tren permintaan pipa baja 2012-2018 serta market leader berdasarkan kapasitas terpasang 2007 & 2016.

Data dan Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018 (Demand Trends dan Market Leader) ini dimulai dengan ringkasan eksklusif pertumbuhan permintaan pipa baja serta perkembangan market leader di Indonesia (halaman 2). Pada halaman 3, ditampilkan tren kebutuhan/konsumsi/permintaan pipa baja secara nasional periode 2012-2016 dibandingkan dengan produksi riil lokal serta impor. Berlanjut pada halaman 3, proyeksi (forecast) kebutuhan/konsumsi/permintaan pipa baja secara nasional periode 2017-2018 dibandingkan dengan produksi riil lokal serta impor.

Pada halaman 5, ditampilkan dalam chart pangsa pasar lima produsen pipa baja terbesar di Indonesia 2016 berdasarkan kapasitas terpasang. Data ini diperkuat dengan rincian kapasitas terpasang 14 produsen pipa baja di Indonesia periode 2007 & 2016 pada halaman 6.

Terkait tren perkembangan harga pipa baja diulas pada halaman 7-8, menyoroti perkembangan harga pipa baja dikomparasi dengan harga bahan baku yakni HRC lokal dan HRC impor, periode Januari 2014-November 2015 serta Januari 2014-November 2016.

Berlanjut ke pembahasan berikutnya, pada bagian ini dipaparkan market intelligence terkait informasi umum dan spesifik terutama tentang market leader di industri pipa baja di Indonesia. (halaman 9-27) Rinciannya terutama terkait company overview, sejarah perkembangan perusahaan, peta lokasi pabrik dan jenis produksi, kinerja volume penjualan 2013-2016, tren harga jual, top supplier 2014-2016, target pasar dan komposisi penjualan, kinerja keuangan, tren utilisasi pabrik, rencana ekspansi pabrik, hingga target proyek terkait penjualan.

Pada bagian selanjutnya, data ini diperkuat dengan informasi umum dan spesifik terkait industri baja di Indonesia (halaman 28-54). Sejarah industri baja di tahun 1960-an hingga saat ini diulas pada halaman 29-31. Struktur industri baja dari mulai mining (iron ore, iron sand) hingga application ditampilkan dalam bagan pada halaman 32.

Pada halaman 33, ditampilkan dalam bagan terkait tren konsumsi produk baja secara total di Indonesia. Menurut kompilasi data yang diperoleh duniaindustri.com, konsumsi produk baja di Indonesia pada 2015 diestimasi 15,3 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 14,2 juta ton. Secara khusus, duniaindustri.com membuat riset terkait pasar baja lokal untuk proyeksi 2016-2017 disertai dengan tren produksi periode 2007-2017. (halaman 34) Didukung dengan data penunjang seperti gap defisit pasokan baja (steel finish product) dan katalis konsumsi baja Indonesia pada halaman 35.

Pada halaman 36, dipaparkan tabel komparasi kebutuhan/konsumsi/permintaan industri baja per segmen, yakni industri baja hulu, industri baja antara, dan industri baja hilir periode 2012-2016. Data ini diperkuat dengan tabel crude and semi finished product khususnya untuk steel slab, hot rolled, cold rolled, billet, rebar & section, serta wirerod.

Di halaman 38, duniaindustri.com menampilkan hasil riset terkait nilai pasar (market value) industri baja di Indonesia yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi nasional serta rata-rata harga baja global. Pada 2015, menurut perhitungan duniaindustri.com, total market value industri baja nasional diperkirakan mencapai US$ 5,35 miliar. Di halaman 39, ditampilkan infografik terkait utilisasi pabrik baja di Indonesia mulai dari iron makin, steel making, rolling mill, pipe making, galvanizing mill, nails, wires, bolds & nuts, coil centers, lengkap dengan kapasitas produksi nasional.

Pada halaman 40-41, ditampilkan proyeksi (forecast) produksi dan konsumsi baja periode 2014-2025, dan dipaparkan juga produksi scrap serta sponge iron serta gap antara produksi dan konsumsi. Kemudian, pada halaman 42 ditampilkan market share industri baja khususnya untuk HRC, CRC, dan wirerod untuk periode 2015 beserta kapasitas produksi masing-masing market leader.

Kajian nilai tambah industri baja serta tangangan dan peluang, termasuk arah regulasi, diulas pada halaman 43-46. Pada halaman 47-51, ditampilkan market intelligence terkait informasi umum dan spesifik tentang market leader produsen baja di Indonesia, termasuk tren penjualan domestik HRC, CRC, wire rod, steel bar, steel section, steel pipe, periode 2012-2016, kinerja keuangan, market share trends, komposisi penjualan, dan strategi efisiensi.

Pada halaman 52-54, ditampilkan grafik tren harga baja global periode 2015-Mei 2017, dilengkapi dengan ulasan mengenai perkembangan tren harga baja global periode 2010-2015, serta global HRC demand per kawasan.

Data dan Riset Eksklusif Industri Pipa Baja 2012-2018 (Demand Trends dan Market Leader) berisi 55 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), BPS, Bank Dunia, Worldsteel, dan sejumlah perusahaan baja di Indonesia. Khusus untuk pembelian data ini, user tidak hanya memperoleh file softcopy, tapi juga print eksklusif (1 eksemplar - kertas hardcopy) seharga Rp 250.000,- free ongkir pengiriman.

Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 138 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh