Langsung ke konten utama

Perkembangan Kinerja Keuangan BUMN Produsen Baja

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), BUMN produsen baja, mencatatkan pendapatan sepanjang 2016 sebesar US$ 1,34 miliar, tumbuh tipis 1,5% dibanding tahun sebelumnya US$ 1,32 miliar. Menurut laporan keuangan perseroan, kenaikan pendapatan seiring peningkatan volume penjualan baja di pasar lokal dan ekspor.

Penjualan produk baja Krakatau Steel tumbuh 2,3% menjadi US$ 1,06 miliar pada 2016 dibanding tahun sebelumnya US$ 1,03 miliar. Pertumbuhan pendapatan KS juga ditopang peningkatan pendapatan dari segmen real estate dan perhotelan, jasa pengelolaan pelabuhan, serta jasa lainnya. Sementara segmen pendapatan KS dari rekayasa dan konstruksi turun signifikan sebesar 53,5% menjadi US$ 52 juta dari sebelumnya US$ 112 juta.

Beban pokok pendapatan Krakatau Steel mengalami penurunan yang drastis sebesar 12,59% dari posisi US$ 1,35 miliar di 2015 menjadi US$ 1,18 miliar di akhir Desember 2016. ‎Keadaan itu membuat perusahaan mencetak laba kotor sebanyak US$ 155,22 juta, padahal di 2015 perusahaan mencatatkan rugi kotor sebesar US$ 36,43 juta.

Beban penjualan perseroan mengalami peningkatan tipis menjadi US$ 30,37 juta di 2016, bila dibanding posisi 2015 mencapai US$ 29,75 juta. Beban umum dan administrasi meningkat menjadi US$ 146,36 juta, dari porsi US$ 117,88 juta di 2015.

Penjualan limbah produksi turun menjadi US$ 1,53 juta, padahal pada 2015 tercatat sebesar US$ 2,15 juta. Laba pelepasan aset tetap sebesar US$ 3,73 juta, pendapatan operasi lain-lain sebesar US$ 26,34 juta, dan beban operasi lain-lain menjadi US$ 5,71 juta.

Bagian rugi dari en‎titas asosiasi dan ventura bersama sebesar US$ 60,61 juta, pendapatan keuangan sebesar US$ 10,99 juta, pajak terkait pendapatan keuangan sebesar US$ 1,56 juta, rugi selisih kurs mencapai US$ 17,25 juta, dan beban keuangan mencapai US$ 127,65 juta.

Pada akhirnya, Krakatau Steel masih mencatat kerugian sepanjang 2016. Namun demikian, kerugian perseroan mengalami penurunan ‎46,35% menjadi US$ 171,69 juta di tahun lalu, dari posisi rugi bersih sebesar US$ 320,02 juta di 2015.

Adapun posisi aset perseroan mampu terkerek ke posisi lebih tinggi sebesar US$ 3,93 miliar atau naik 6,21% dari porsi US$ 3,7 miliar di 2015. Dengan porsi liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar US$ 2,09 miliar dan US$ 1,83 miliar.‎

Target 2017

Sementara itu, PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA), produsen baja, mematok pendapatan senilai Rp1,3 triliun pada 2017 karena didukung cerahnya penjualan dan kenaikan harga baja.

“Kami melihat, pemerintah mulai serius membatasi peredaran baja impor. Kalau pemerintah sudah membatasi, konsumen akan beralih produk lokal,” kata Direktur Utama Saranacentral Bajatama, Handaja Susanto kepada pers.

Saat ini, Saranacentral Bajatama memiliki pabrik di Karawang Timur, Jawa Barat, dengan luas 11 hektare (ha). Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 12.000 ton per bulan. Rinciannya, 6.000 ton untuk galvanis dan 6.000 ton saranalum per bulan, serta 2.000 ton hingga 3.000 ton digunakan untuk produk colouring.

Agar kinerja mesin pabrik optimal, tahun ini Saranacentral Bajatama berencana merekondisi mesin untuk menambah kapasitas produksi secara bertahap dengan mengucurkan capital expenditure sekitar US$6 juta.
“Perseroan ingin menambah kapasitas produksi saranalum menjadi 8.000 ton sampai dengan 9.000 ton per bulan. Kapasitas tersebut akan maksimal operasionalnya pada pertengahan tahun depan,” papar Handaja.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh riset pasar dan data industri, total ada 130 database, klik di sini
** Butuh request data spesifik, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Database Terbaru, 14 Market Outlook Industri Farmasi dan Alkes

Duniaindustri.com (September 2021)  -- Pandemi Covid-19 telah mengubah siklus pertumbuhan bisnis di hampir seluruh sektor industri. Tidak terkecuali sektor industri farmasi, yang menikmati high demand untuk sejumlah produk seperti masker kesehatan, alat pelindung diri (APD). Tapi bagaimana dengan produk farmasi lainnya? Guna melihat seluk beluk industri farmasi, termasuk tren pertumbuhan, pangsa pasar, serta market inteligence,  duniaindustri.com  memiliki sedikitnya 14  data dan riset khusus di industri farmasi  Indonesia dari berbagai rentang waktu. Simak ulasannya berikut ini. 1) Kajian Peluang Pertumbuhan Channel Distribusi Produk Farmasi dan Alat Kesehatan 2019-2024 (Momentum Saat Pandemi Melandai) 2) Riset Data Pertumbuhan Pasar Vitamin dan Suplemen 2016-2024 (Kompetisi Pasar Brand Vitamin) 3)  Kajian Pertumbuhan Segmen Pasar Farmasi dan Alat Kesehatan 2016-2024 (Strategi Industri Farmasi 2021) " 4 ) Market Demand Analysis Obat Generik 2016-2027 (Ka...

Mengukur Pertumbuhan Pasar Vitamin dan Suplemen, High Demand?

  Duniaindustri.com (September 2021)  -- Seiring tingginya kebutuhan dan permintaan pasar, tidak salah jika produk vitamin dan suplemen dikategorikan high demand. Tapi, apakah trend ini akan bertahan lama? Untuk menelisik pertumbuhan pasar vitamin dan suplemen, tim Duniaindustri.com membuat " Riset Data Pertumbuhan Pasar Vitamin dan Suplemen 2016-2024 (Kompetisi Pasar Brand Vitamin) " yang dirilis minggu pertama September 2021, menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, dan market outlook. Riset data ini berisi 56 halaman pdf berukuran 6,89 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas. Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detai...

Paling Lengkap, 36 Hasil Riset Pasar dan Data Market Share di Industri Makanan Minuman

   Duniaindustri.com (Februari 2025)  -- Mencermati tren pertumbuhan, persaingan brand, dan mencari peluang di industri makanan minuman memang menarik untuk diikuti. Selain karena sektor makanan minuman merupakan kebutuhan primer, pasar Indonesia dengan 281 juta jiwa menawarkan prospek bisnis yang berpotensi di masa mendatang. Satu hal yang pasti, dibutuhkan dukungan data research yang aktual untuk terus secara kontinyu memonitor rantai pasok industri. Tujuannya tidak lain untuk menghasilkan produk sesuai selera pasar yang mampu bersaing. Faktor kualitas produk, harga jual, serta akurasi distribusi stok menjadi kunci utama. Untuk membedah pertumbuhan, pangsa pasar, serta persaingan pasar di industri makanan dan minuman,  duniaindustri.com  memiliki sedikitnya  36 data dan riset khusus  di industri ini. Mari kita simak ulasannya berikut ini: (silakan diklik data research yang dituju untuk keterangan lebih lanjut) Riset Data Spesifik Persaingan 3 Br...