Langsung ke konten utama

Menelisik Kinerja FMCG Mengarungi Badai Pandemi

 Industri consumer goods (barang konsumsi harian) berbasis pangan diprediksi mampu bertahan di tengah turbulensi iklim usaha selama pandemi Covid-19. Selain karena kebutuhan primer manusia, sejumlah subsektor consumer goods juga justru menikmati pertumbuhan yang tinggi.

Untuk membahas hal itu, tim Duniaindustri.com memproduksi riset terbaru bertajuk “Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024 (Market Growth and Channel Distribution Trend)”. Riset terbaru ini dirilis akhir Agustus 2020 menampilkan hasil riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market trend, serta analisis channel distribution. Riset data ini berisi 40 halaman berukuran 3,8 MB yang dibuat untuk menjadi acuan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.


Riset data ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemic Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4.

Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah.

Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)

Masuk pada pembahasan utama, pada halaman 11 disajikan penjabaran fokus Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024 (Market Growth and Channel Distribution Trend) beserta metodologinya. Pada halaman 12 disajikan pointers highlights pertumbuhan market size (size business) consumer goods berbasis pangan di Indonesia periode 2013 hingga 2024. Tantangan faktor eksternal seperti perang dagang negara maju di 2019 dan pandemi Covid-19 menjadi titik tolak utama untuk mengkaji pertumbuhan market demand consumer goods pada periode tersebut. (halaman 12 dan 13)

Data tersebut kemudian diperinci dengan tabel komparasi data market size (size business) consumer goods berbasis pangan dengan tren jumlah konsumen kelas menengah atas di Indonesia serta total populasi di negeri. Tiga elemen itu ditampilkan lengkap dengan tren persentase pertumbuhan per tahun pada periode 2013-2024 di halaman 14 dan 15. Disusul kemudian tabel grafik yang menggambarkan persentase pertumbuhan guna melihat siklus yang berkembang beserta analisanya pada halaman 16 dan 17.

Pada halaman 18 sampai 21, ditampilkan segmentasi consumer goods berbasis pangan dengan 7 kategori utama, dilihat dari pertumbuhan market size periode 2013-2024. Tujuh kategori utama itu meliputi mie instan, minuman siap saji, biskuit dan snack, susu olahan, air minum dalam kemasan (AMDK), serta frozen food. Lebih luas lagi, ikut ditampilkan segmentasi pasar frozen food dan food seasoning.

Tidak ketinggalan, pada halaman 24 sampai halaman 27 disajikan data pertumbuhan pasar dari 15 kategori consumer goods berbasis pangan, meliputi makanan dalam kaleng, food seasoning, snack, permen, teh siap saji, kopi siap saji, sirup, dan lainnya periode 2009 dan 2015-2020. Segmentasi consumer goods yang cukup luas ini diharapkan menjadi alternatif panduan bisnis bagi para pelaku industri di Indonesia.

Beralih ke pembahasan berikutnya, ikut ditampilkan pangsa pasar sejumlah produk utama dalam consumer goods seperti mie instan, biskuit dan frozen food. Data tersebut ditampilkan pada halaman 28 sampai 32. Market leader mie instan 2019 beserta tren penjualan mi instan ditampilkan pada halaman 28 dan 29. Sementara market share biskuit ditampilkan pada halaman 30 dan 31. Di halaman 32, ditampilkan market share frozen food jenis bakso.

Di pembahasan penutup, pada halaman 33 sampai 39 dijabarkan tren pergeseran channel distribution mengikuti perubahan perilaku konsumen yang terjadi saat ini. Channel distribution yang dijabarkan yakni online market, pasar tradisional, pasar modern, UKM, dan business to business (b to b).

Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024 (Market Growth and Channel Distribution Trend) ini disajikan sebanyak 40 halaman pdf dan berukuran 3,8 MB. Riset spesifik ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari big data Duniaindustri.com, digital database, data primer dari BPS, asosiasi industri, dan kementerian terkait. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users (per Agustus mencapai 197 database spesifik). Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*/tim redaksi 07 & 05)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 197 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 197 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh