Langsung ke konten utama

Market Analysis: Pandemi Bikin Pasar Makanan Minuman Olahan Tambah Seksi

 

Market demand industri makanan minuman olahan di Indonesia diyakini makin ‘seksi’ meski dibayangi tantangan efek pandemi Covid-19, menurut analisis tim Duniaindustri.com. Selain karena kebutuhan primer, industri makanan minuman olahan juga menawarkan soliditas pertumbuhan di masa krisis, besarnya potensi inovasi baru produk, serta peluang ekspor yang terbuka lebar.

Bahkan, database tim Duniaindustri.com menunjukkan ekspor sejumlah produk makanan minuman olahan tetap tumbuh double digit di tengah pandemi global, terutama periode Januari-Mei 2020. Hal ini menunjukkan potensi yang cukup atraktif di masa mendatang.

Meski demikian, tantangan market competition di pasar lokal juga tidak kalah sengit. Terlebih lagi mengingat banyaknya pemain baru asing yang tergiur untuk menjajal pasar makanan minuman olahan di negeri berpenduduk 265 juta jiwa ini. Pemain baru asing itu biasanya membawa inovasi budaya dalam bentuk makanan untuk dihadirkan di Indonesia. Sebut saja misalnya ramen, udon, dan produk makanan olahan lain yang menjadi inovasi baru di negeri ini.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mencatat makanan dan minuman merupakan salah satu sektor manufaktur yang masih mampu tumbuh positif pada kuartal II-2020, di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode April-Juni 2020, industri mamin tumbuh 0,22 persen secara tahunan (y-o-y).

Abdul Rochim, Dirjen Industri Agro Kemenperin, mengatakan pada semester I 2020, industri makanan minuman memberikan kontribusi paling besar terhadap pencapaian nilai ekspor sektor manufaktur, menembus US$ 13,73 miliar. Sektor unggulan ini mampu menunjukkan geliatnya menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan sejumlah komoditas unggulan yang memacu kinerja industri makanan minuman antara lain produk olahan ikan, mie instan, dan kopi. Selain itu, pertumbuhan sektor industri ini juga didukung peningkatan nilai ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak inti kelapa sawit (PKO).

Guna menjaga tren positif sektor industri makanan minuman, Kemenperin mendorong ketersediaan bahan baku agar aman dan selalu terpenuhi. Kemenperin, kata dia, aktif berkoordinasi dengan stakeholder terkait, baik di tingkat kementerian maupun pelaku industri, agar bisa berjalan lancar.

“Pertumbuhan positif sektor industri makanan minuman ini merupakan momentum yang harus terus dijaga dan juga ditingkatkan sehingga dapat konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” kata Abdul Rochim, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, faktor lain yang membantu sektor industri makanan minuman tumbuh positif adalah mulai dibukanya pusat perbelanjaan. Namun demikian, pengelola dan pengunjung pusat perbelanjaan harus dapat mematuhi penerapan protokol kesehatan.

Rochim optimistis, kinerja industri makanan minuman masih dapat tumbuh positif untuk periode berikutnya. Namun, pertumbuhan positif ini tergantung dua faktor, yaitu kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan perkembangan pandemi Covid-19 yang diharapkan dapat segera menurun dan hilang dari Indonesia. “Jika kedua hal ini tercapai, kami proyeksikan industri mamin dapat tumbuh sekitar 3 persen pada akhir 2020,” kata dia.(*/)

Sumber: klik di sini

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 195 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 195 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh