Langsung ke konten utama

Terus Melemah, Kurs Rupiah Terseret Covid-19

Meningkatnya eskalasi dampak penyebaran virus corona (covid-19) secara terus-menerus di Indonesia berdampak negatif di pasar finansial domestik. Hingga Kamis (19/3), kurs rupiah terjerembap makin dalam ke level Rp 15.712 per dolar AS menurut kurs tengah Bank Indonesia.

Pergerakan kurs rupiah makin liar seiring meningkatnya jumlah penderita positif covid-19 di Indonesia, menjadi 227 positif covid-19 pada Rabu (18/3) dan jumlah kematian 19 orang. Dalam waktu dua minggu terakhir dari 5 Maret 2020 hingga 19 Maret 2020 (14 hari), kurs rupiah anjlok 10,8% dari posisi Rp 14.141/US$ per 5 Maret menjadi level Rp 15.712/US$.

Tim Duniaindustri.com menilai depresiasi kurs perlu distabilkan dengan intervensi lebih jauh oleh otoritas moneter. Hal itu bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan tidak terukur serta membatasi spekulasi yang bisa terjadi seiring tren depresiasi secara cepat. Langkah-langkah intervensi perlu dilakukan secara struktural dan sistematis guna mencegah dampak kerusakan finansial yang telah dialami rupiah dan kurs rupiah.

Terlebih lagi, mayoritas negara-negara maju di dunia, seperti Amerika Serikat, sebagian besar Eropa, China, Jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah juga mengalami masalah serupa dalam hal mencegah penyebaran massal covid-19 yang berdampak buruk ke sistem finansial dunia.

Bursa saham Indonesia yang dilihat dari indeks harga saham gabungan (IHSG) juga anjlok dalam secara kontinyu dalam tiga hari terakhir, mengantarkan level terendah di posisi 4.113 poin (-218 poin) atau minus 5,01%. Saham-saham emiten terlikuid dalam indeks LQ45 juga menderita penurunan dalam, karena aksi sell off, di tengah kekhawatiran memuncaknya penyebaran covid-19 di Indonesia.

Pusat permodelan matematika dan simulasi ITB telah membuat simulasi profil epidemi covid-19 di Indonesia berdasarkan kurva Richards dengan menentukan awal epidemi pada awal Maret 2020 dan puncak epidemi di pertengahan Maret 2020 dan akhir epidemi di pertengahan April 2020.

Duniaindustri.com menilai depresiasi kurs rupiah secara drastis dan cepat dapat mengguncang cash flow perusahaan-perusahaan industri di Indonesia, memperparah ketidakstabilan rantai pasok setelah terhambatnya impor bahan baku dan penolong dari China. Volatilitas kurs di atas 10% berpotensi mengganggu cash flow terutama bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan bahan baku impor tinggi. Di sisi lain, perusahaan eksportir cenderung lebih sumringah dengan kondisi ini, meskipun dibatasi dengan potensi penurunan permintaan di pasar ekspor utama akibat kebijakan lockdown di pasar target ekspor.(*/)

Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Database Lengkap Industri Perikanan, Hasil Laut, dan Olahannya

Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dirilis pada minggu pertama Februari 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik , terkait industri perikanan dan hasil laut (rumput laut, ikan surimi, udang, tuna tongkol cakalang, kepiting & rajungan, cumi & gurita). Diperkuat dengan tren produksi, sebaran lokasi, serta nama produsen, data komprehensif ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri perikanan dan hasil laut cukup prospektif dan atraktif baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Pada halaman 5, ditampilkan tabel tren perkembangan konsumsi

Tren Nilai Pasar Industri Detergent di Indonesia

Nilai pasar (market size) industri deterjen di Indonesia diestimasi tumbuh 3,5% menjadi Rp 10,11 triliun pada 2016 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun, menurut riset duniaindustri.com . Momentum perbaikan perekonomian Indonesia dan daya beli konsumen akan menopang pertumbuhan market size industri deterjen tahun ini. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan market size industri deterjen cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 sebesar 6% menjadi Rp 9,54 triliun. Namun, perlambatan perekonomian nasional, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kejatuhan harga komoditas dunia ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan industri deterjen pada 2015. Tahun lalu, market size industri deterjen diperkirakan tumbuh melambat menjadi 2,5%. Tiga raksasa consumer goods di Indonesia, yakni Wings Group, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kao Indonesia, makin ketat bersaing di pasar deterjen di indonesia. Berdasarkan penelusur

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc