Langsung ke konten utama

Volume Penjualan Semen dan Beton Terkoreksi Efek Pandemi

 Duniaindustri.com (Februari 2021) – Dampak pandemi Covid-19 mulai terlihat dari sejumlah sektor industri yang melaporkan pelemahan volume penjualan maupun market demand. Dari sektor semen dan beton, tercatat pelemahan pasar berkisar 10% hingga 40%.



Berdasarkan data yang dirilis PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB)—market leader ketiga di Indonesia, volume penjualan semen di Indonesia turun 10,4% pada 2020 menjadi 62,7 juta ton dari 70 juta ton di tahun 2019. Meski demikian, pasar ekspor mengalami pertumbuhan secara kumulatif tahunan dari 6,1 juta ton pada tahun 2019 menjadi 9,3 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar naik 51,8 persen.

Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar, menjelaskan penurunan konsumsi pasar semen domestik tercermin pada penurunan volume penjualan semen perseroan dari 11,9 juta ton pada tahun 2019, menjadi 10,5 juta ton pada tahun 2020 atau turun sebesar 11,6 persen. Kenaikan justru terjadi untuk penjualan ekspor yang melonjak dari 502 ribu ton pada tahun 2019, menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2020, atau sebesar 198,1 persen.

"Penurunan volume juga terjadi di sektor bisnis beton jadi dari 1,5 juta m3 pada tahun 2019 menjadi 874 ribu m3 pada tahun 2020 atau sebesar 41,8 persen serta sektor bisnis agregat yang turun dari 2,3 juta ton menjadi 614 ribu ton pada tahun 2020 atau sebesar 73,2 persen," kata Aulia dalam keterangan persnya, akhir pekan lalu.

Turunnya volume penjualan ini berdampak pada penurunan pendapatan Solusi Bangun Indonesia dari Rp11,1 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp10,1 triliun pada tahun 2020. Dengan begitu terjadi penurunan sebesar 8,6 persen. Laba Kotor naik dari Rp2,9 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp3 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 3,4 persen.

Kemudian EBITDA perseroan naik dari Rp1,8 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp2,5 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 39,5 persen. Program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2020, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8 persen.

"Sehingga perseroan mampu meningkatkan laba sebelum bunga & pajak penghasilan dan akhirnya mencetak laba bersih dari Rp499 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp651 miliar pada tahun 2020 atau sebesar 30,4 persen," ujarnya.

Ekspektasi 2021

Untuk menggairahkan kembali sektor semen dan bahan bangunan, pemerintah berencana menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di 2021 menjadi Rp 413,8 triliun atau naik 47,2% dari anggaran 2020 sebesar Rp 281,1 triliun. Kenaikan anggaran ini untuk menampung banyak proyek yang tertunda pembangunannya di tahun ini akibat dampak pandemi Covid-19.

Penambahan anggaran dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari penundaan proyek di tahun 2020. Ditambah, pengerjaan proyek baru yang akan dilakukan pada 2021. “Kenaikan hingga 47% jadi Rp 413 triliun,  untuk menampung banyak sekali luncuran yang tertunda di tahun ini dan di tahun depan jadi dengan adanya tambahan proyek baru jadi akan akselerasi PEN selain untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, beberapa waktu lalu.

Di samping itu, Menkeu berharap adanya tambahan anggaran infrastruktur dan pembangunan proyek baru maka akan mendukung tingkat pemerataan infrastruktur di berbagai pelosok daerah seperti pembangunan jalan, konektivitas jembatan, bandara, energi dan ICT. Adapun beberapa di antaranya  target output strategis 2021, yakni terkait pelayanan dasar pembangunan rumah susun dan rumah khusus sebanyak 10.706 unit, pembangunan bendungan 53 unit dengan rincian 43 on going dan 10 proyek baru, pembangunan jaringan irigasi.

Kemudian output untuk konektivitas dengan pembangunan jalan sepanjang 678,0 km, pembangunan jembatan, jalur kereta api sepanjang 446,56 km dan Bandara 10 unit. Sementara itu,  output 2021 sektor energi dan ketenagalistrikan, diantaranya  dengan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga 120.776 ss. Untuk Teknologi informasi pemerintah akan menyediakan BTS didaerah 3T di 5.053 lokasi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga berencana mengebut sejumlah proyek infrastruktur di kuartal I 2021. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Eko D Heripoerwanto, mengatakan proyek yang akan digarap ini melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Dia menjelaskan, pada kuartal I-2021, direncanakan pelaksanaan pengadaan Badan Usaha Pelaksana untuk 6 ruas jalan tol sepanjang 208,73 km dengan biaya Investasi Rp70,47 triliun serta 1 proyek SPAM Regional berkapasitas 9700 liter/detik dengan biaya investasi Rp5,9 triliun. “Jadi kita berharap ini bisa akan dijalankan pada awal 2021 nanti,” ujar dia dalam telekonfrensi.

Berikut rincian proyek yang bakal dikerjakan di kuartal I 2021 antara lain: Jalan Bebas Hambatan Mamminasata 48,12 Km, Rp9,87 triliun, Jembatan Batam-Bintan 14,75 Km, Rp 8,62 triliun Unsolicited, Jalan Tol Semanan – Balaraja (Konsorsium PT Alam Sutera Realty dan PT Perentjana Djaja) 32,39 Km, Rp15,53 triliun, Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung (PT Pama Persada Nusantara) 31,1 Km, Rp8,95 triliun, Jalan Tol Sentul Selatan – KarawangBarat (PT Pama Persada Nusantara) 61,5 Km, Rp15,37 triliun, Semarang Harbour Toll Road (Semarang – Kendal) (Konsorsium PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road) 20,86 Km, Rp12,13 triliun, SPAM Regional Djuanda (Konsorsium MMVP/Mayniland Water Serv. Inc., Metropac Water Invest. Corp, PT Varsha Zamindo Lestari, PT PP (Persero)Tbk dan PT PP Infrastruktur) 9700 liter/detik, Rp5,9 triliun.

Menurut dia, semua proyek yang dimulai di awal 2021 ini total investasinya mencapai Rp76,37 triliun. Di mana sepanjang tahun 2020, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan berupaya untuk mempercepat pelaksanaan KPBU dengan melaksanakan penyiapan untuk 18 proyek solicited dengan total investasi Rp129,82 triliun dan 10 proyek unsolicited dengan total investasi Rp146,69 triliun.

“Kemudian dalam tahap transaksi, sebanyak 7 Proyek KPBU senilai Rp98,22 Triliun sedang dalam tahap pengadaan badan usaha pelaksana,” tambah dia.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 221 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 221 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh