Langsung ke konten utama

Pacu Bisnis dengan Database Digital, Akhiri Masa Hibernasi Pandemi

 

Duniaindustri.com (Februari 2021) – Setelah melalui lebih kurang 11 bulan tersandera pandemi, kini momentum yang tepat untuk mengakhiri hibernasi. Saat yang tepat untuk memacu bisnis dengan strategi terukur.


 

Jangka 11 bulan masa pandemi telah dapat diukur bagaimana dampak pandemi Covid-19 beserta efek lanjutannya terhadap kesinambungan bisnis secara mikro. Trend market demand yang cenderung fluktuatif mengikuti momentum musiman bisa dijadikan benchmark untuk memproyeksi outlook ke depan.

Tim duniaindustri.com menganalisis trend penjualan eceran yang bergerak fluktuatif selama masa pandemi Covid-19. Momentum khusus seperti hari besar keagamaan relatif memberikan dorongan perbaikan, meski masih terbatas efek pandemi.

Hal itu juga tercermin dari survey Indeks Penjualan Riil (IPR) yang dirilis Bank Indonesia. Pada Desember 2020, BI mencatat kinerja penjualan eceran membaik terbatas secara bulanan yang ditunjukkan dengan peningkatan pada sebagian besar kelompok komoditas, didorong oleh kenaikan permintaan dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Namun, perbaikan itu diprediksi akan fluktuatif kembali pada Januari 2021 mengingat tidak adanya dorongan momentum khusus.

Tim duniaindustri.com menilai, adanya vaksin dan upaya vaksinasi massal yang dilakukan pemerintah, ditambah faktor musiman yang dalam waktu dekat menghadapi Lebaran 2021, akan menjadi trend pembalikan arah menuju perbaikan kondisi yang lebih stabil. Hal itu diperkuat dengan trend penyebaran virus yang diprediksi telah mencapai titik tertinggi, sehingga mulai cenderung menurun.

Meski demikian, menurut tim duniaindustri.com, pebisnis dan industriawan perlu menerapkan strategi bisnis yang lebih terukur guna mencegah dampak berantai pandemi yang kontraproduktif, sambil membangun kekuatan digital. Transformasi ke arah digital memang perlu dirintis, namun tidak mengabaikan penetrasi offline yang terbukti memiliki volume besar.

Mengutip survey IPR Bank Indonesia, pada Januari 2021, kinerja penjualan eceran diprakirakan BI tetap terjaga dengan kinerja pertumbuhan secara tahunan diperkirakan membaik, meski secara bulanan menurun. Secara bulanan, IPR Januari 2021 diprakirakan menurun sebesar -1,8% (mtm) sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional), di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.

Seluruh kelompok mengalami penurunan kinerja penjualan eceran bulanan, dengan penurunan IPR terbesar pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Sementara itu, secara tahunan kinerja penjualan eceran Januari 2021 diprakirakan membaik dengan kontraksi pertumbuhan IPR yang lebih kecil, dari sebesar -19,2% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi sebesar -14,2% (yoy). Perbaikan penjualan tahunan diindikasi terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama subkelompok Sandang, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Maret 2021) diprakirakan relatif stabil, sementara pada 6 bulan mendatang (Juni 2021) meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 149,7, relatif stabil dibandingkan 150,4 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan pasokan yang terjaga. Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 164,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 161,7 dipengaruhi oleh ekspektasi ketersediaan barang/jasa yang berkurang dan kemungkinan gangguan distribusi.(*/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 220 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 220 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh