Langsung ke konten utama

Persepsi Konsumen Bergeser, Konsumen Kelas Atas Cenderung Tahan Pengeluaran

Pandemi Covid-19 ikut mempengaruhi persepsi konsumen dari mulai kelas bawah, menengah, hingga atas. Dalam tujuh bulan terakhir, persepsi konsumen cenderung fluktuatif mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah mengatasi pandemi.



Pada Agustus 2020, survey konsumen yang digelar Bank Indonesia mengungkapkan bahwa terjadi penguatan persepsi konsumen kelas bawah dan menengah terhadap pembelian barang tahan lama (durable goods). Mengutip laporan survey konsumen BI periode Agustus 2020, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) membaik, terutama untuk jenis barang elektronik dan perabot rumah tangga. Ditinjau dari kelompok pengeluaran, kelompok konsumen kelas bawah (dengan pengeluaran Rp 1-2 juta) dan konsumen kelas menengah (Rp 2,1 - 3 juta dan Rp 3,1 - 4 juta) lebih yakin dalam membeli durable goods, sedangkan kelompok konsumen kelas atas (Rp 4,1 -5 juta dan di atas Rp 5 juta) justru cenderung mengerem pengeluaran durable goods.


Sedangkan dari sisi penghasilan, persepsi konsumen kelas menengah bawah juga menguat saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya, sejalan dengan aktivitas ekonomi yang meningkat pasca pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah. Penguatan persepsi itu berdampak pada perbaikan penghasilan, baik yang bersifat rutin (gaji/honor) maupun omzet usaha. Kenaikan indeks terjadi pada hampir seluruh kategori pengeluaran, terutama pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 3 juta per bulan.

Roda aktivitas ekonomi yang mulai bergulir di era new normal, pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB), diyakini menjadi pendorong utama indeks keyakinan konsumen merangkak naik. Survei keyakinan konsumen yang dilakukan Bank Indonesia mengungkap indeks keyakinan konsumen pada bulan Agustus 2020 menunjukkan perbaikan.

Survei Bank Indonesia (BI) itu mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) Agustus 2020 sebesar 86,9 poin atau lebih tinggi daripada IKK Juli 2020 sebesar 86,2 poin. Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan bahwa meski trennya membaik namun IKK Agustus 2020 masih dalam zona pesimis, atau kurang dari 100 poin (<100).

"Keyakinan konsumen menguat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp2 - Rp4 juta per bulan dan pada responden berusia 20-50 tahun. Secara spasial, keyakinan konsumen membaik di 8 kota survei, dengan kenaikan tertinggi di kota Surabaya, Manado, dan Denpasar," ujar Onny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (8/9).

Menurut dia, membaiknya keyakinan konsumen pada Agustus 2020 didorong oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Persepsi tersebut terus membaik ditopang oleh meningkatnya keyakinan terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan pembelian barang tahan lama.

Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang cukup optimistis, meskipun melemah dibandingkan dengan ekspektasi pada bulan sebelumnya. "Ini disebabkan oleh ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha ke depan yang tidak sekuat bulan sebelumnya," ulasnya.

Survei konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2020 juga menyebutkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang terpantau masih cukup kuat meski tidak setinggi bulan sebelumnya, tercermin dari indeks ekspektasi konsumen Agustus 2020 yang tercatat sebesar 118,2, lebih rendah dibanding 121,7 pada bulan sebelumnya.

Semakin meningkatnya aktivitas ekonomi pasca pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai kota di Indonesia ditengarai mendorong perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Agustus 2020. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Agustus 2020 sebesar 55,6, meningkat dari 50,7 pada bulan sebelumnya. Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya dengan kenaikan tertinggi terjadi pada indeks penghasilan saat ini sebesar 6,7 poin menjadi 59,8. Secara spasial, IKE terpantau menguat di 10 kota dengan kenaikan tertinggi terjadi di Surabaya (23 poin), diikuti Pontianak (13,8 poin), dan Ambon (11,7 poin).

Tim Duniaindustri.com menilai penguatan indeks keyakinan konsumen pada Agustus 2020 akan terus merangkak naik seiring penyesuaian dan adaptasi seluruh lapisan masyarakat terhadap era new normal dan protokol kesehatan. Pemulihan bertahap dalam keyakinan konsumen ini akan terus menjadi sentiment positif untuk mendorong perbaikan di tataran bawah, terutama untuk mempertahankan kesinambungan hidup di tengah pandemi. Berbagai stimulus dan insentif pemerintah serta kunci utama penyediaan vaksin Covid-19 akan menjadi perhatian utama untuk mengukur periode perbaikan pasca pandemi.(tim redaksi 05 & 07/Safarudin/Indra)

Sumber: klik di sini 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 199 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 199 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh