Langsung ke konten utama

Rekapitulasi Penjualan Semen 2017 Per Daerah

Pasar semen di Indonesia sepanjang 2017 tumbuh positif 7,6% menjadi 66,35 juta ton dibanding tahun sebelumnya 61,64 juta ton. Jawa Tengah tampil sebagai pemimpin (leader) pertumbuhan pasar 2017 menyusul kenaikan demand semen tertinggi, sebesar 17,1% menjadi 9,12 juta ton dibanding 2016 sebesar 7,79 juta ton.

Jawa Tengah menyisihkan pertumbuhan pasar semen di Jawa Timur (+13%), Yogyakarta (+11,7%), Jawa Barat (11,4%), Banten (+9,5%), dan DKI Jakarta (4,2%). Secara total, penjualan semen di Pulau Jawa sepanjang 2017 tumbuh signifikan sebesar 12% menjadi 37,46 juta ton dari tahun sebelumnya 33,46 juta ton.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang diterima Duniaindustri.com menyebutkan, pertumbuhan penjualan semen di Pulau Jawa jauh melampaui kenaikan di wilayah lain. Pasar semen di Pulau Sumatera sepanjang 2017 hanya tumbuh 4,9% menjadi 14,19 juta ton dibanding tahun sebelumnya 13,52 juta ton. Sementara pasar semen di Kalimantan justru tercatat minus sebesar (-1,8%) menjadi 4,12 juta ton dari sebelumnya 4,19 juta ton. Demikian juga di Sulawesi yang turun sebesar (-2,2%) menjadi 5,32 juta ton dari tahun sebelumnya 5,44 juta ton.

Meski demikian, capaian pertumbuhan pasar semen di Indonesia secara bulanan pada Desember 2017 melambat dibanding bulan sebelumnya. Pada Desember 2017, pasar semen di Indonesia tercatat hanya tumbuh 6,4% menjadi 5,79 juta ton. Padahal, pada November 2017 penjualan semen di Indonesia naik 12,1% secara bulanan dibanding Oktober 2017 menjadi 6,36 juta ton.

Walaupun melambat, penguatan pasar semen pada Desember 2017 memperpanjang pertumbuhan menjadi enam bulan berturut-turut sejak Juli 2017. Pada Oktober 2017, pasar semen di Indonesia tercatat tumbuh 12,5% secara bulanan, September 2017 naik 12,8%, Agustus 2017 tumbuh 9,4%, dan Juli 2017 melonjak 56,4%. Dengan demikian, dalam enam bulan terakhir penjualan semen di Indonesia tercatat melonjak rata-rata majemuk per bulan (CAGR) sebesar 13,52% periode Juli-Desember 2017.

Duniaindustri.com menilai percepatan realisasi proyek infrastruktur pada akhir tahun menjadi katalis utama pertumbuhan pasar semen dalam 11 bulan 2017. Selain itu, menggeliatnya sektor properti swasta didorong ekspektasi pemulihan ekonomi nasional di 2018 mengakselerasi pertumbuhan penjualan terutama untuk segmen ritel. Di sisi lain, curah hujan yang relatif lebih rendah dibanding tahun lalu membentuk momentum positif. Akumulasi faktor-faktor di atas tampaknya mengkonfirmasi tren pembalikan arah (recovery) pasar semen di Indonesia setelah membentuk titik equilibrium baru hingga akhir 2017.

Penguatan pasar semen di Indonesia sepanjang 2017 sebesar 7,6% juga melampaui estimasi pelaku industri. Sebelumnya, pelaku industri semen hanya memperkirakan pertumbuhan sekitar 5%-6% sepanjang 2017.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso sebelumnya menjelaskan para produsen berharap pembangunan infrastruktur, proyek-proyek strategis, dan program sejuta rumah, serta pembangunan perdesaan, khususnya di luar Pulau Jawa segera bergerak. “Dengan begitu, diharapkan penjualan domestik tahun ini bisa meningkat 5%-6 % menjadi 65 juta ton,” paparnya belum lama ini.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 149 database, klik di sini
** Butuh 19 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh