Langsung ke konten utama

Indeks Keyakinan Konsumen Mulai Menguat, Ditopang 7 Kota Besar

 Duniaindustri.com (Maret 2021) – Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei yang menyatakan bahwa indeks keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Februari 2021 membaik. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2021 sebesar 85,8 poin atau sedikit meningkat dari 84,9 pada Januari 2021.



Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan keyakinan konsumen terpantau menguat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta per bulan. Secara spasial, keyakinan konsumen membaik di 7 kota yang disurvei, dengan kenaikan tertinggi di kota Surabaya, diikuti oleh Manado dan Makassar.

"Keyakinan konsumen yang membaik pada Februari 2021 didorong oleh persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini, baik dari aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama," kata Erwin dalam keterangannya, Senin (8/3).

Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap positif dan relatif stabil jika dibandingkan dengan ekspektasi pada bulan sebelumnya. Hal ini ditopang oleh ekspektasi terhadap penghasilan ke depan.

Pada Februari 2021, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik dari bulan sebelumnya, meski levelnya masih cukup rendah dan berada di zona pesimis. Proses penanganan Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi yang terus berlanjut, didukung pemulihan ekonomi masyarakat melalui distribusi bantuan sosial, ditengarai mendorong perbaikan persepsi konsumen pada Februari 2021. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Februari 2021 sebesar 65,1 meningkat dari 63 pada bulan sebelumnya. Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 4,6 poin menjadi 47,8. Secara spasial, IKE terpantau menguat di 8 kota dengan kenaikan tertinggi terjadi di Makassar (17,5 poin), diikuti Surabaya (15,4 poin), dan Samarinda (13 poin)

Pada Februari 2021, persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini cenderung menguat dibandingkan 6 bulan sebelumnya. Hal tersebut sejalan dengan program untuk pemulihan ekonomi masyarakat melalui distribusi bantuan sosial yang berdampak pada perbaikan penghasilan masyarakat. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-3 juta per bulan. Ditinjau dari sisi usia, indeks penghasilan saat ini juga mengalami peningkatan pada sebagian besar kelompok usia, terutama pada kelompok responden berusia di atas 60 tahun.

Persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini terpantau membaik pada seluruh kelompok pendidikan, terutama pada responden dengan tingkat pendidikan pasca sarjana. Sementara di sisi usia, kenaikan indeks terjadi pada mayoritas kelompok usia, terutama repsonden berusia 41-50 tahun.

Seiring dengan membaiknya keyakinan terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada Februari 2021, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama juga membaik, terutama untuk jenis barang elektronik dan perabot rumah tangga. Kenaikan indeks terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1 - 3 juta dan di atas Rp 4 juta per bulan. Ditinjau menurut kategori usia, keyakinan untuk membeli barang tahan lama meningkatkan pada responden berusia 20-40 tahun. (*/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 222 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 222 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh