Langsung ke konten utama

Pasar Otomotif Tertekan, Pelemahan Terburuk Sepanjang Sejarah

Pandemi Covid-19 ternyata ikut mengganggu pasar otomotif di Indonesia terutama penjualan mobil dan motor. Realisasi penjualan April 2020 mengungkap pelemahan parah, dengan penjualan mobil terperosok hingga 90% dan penjualan sepeda motor menukik turun 75%. Meski demikian, prospek kuat masih tampak pada penjualan mobil segmen MPV.

Pandemi yang membawa pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) di berbagai daerah menyebabkan penjualan otomotif melemah terburuk sepanjang sejarah. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada April 2020 turun hingga 90,6% atau hanya terjual 7.871 unit saja dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya 84.056 unit. Jika dibandingkan penjualan Maret 2020, angka tersebut anjlok 89,7% dengan penjualan 76.811 unit.

Demikian juga dengan penjualan sepeda motor. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan pada April 2020, penjualan sepeda motor anjlok hingga 75% atau sebanyak 120.000 unit. Realisasi penjualan ini turun signifikan dibandingkan periode sama tahun 2019 lalu yang mencapai 598.000 unit. Sementara secara bulanan, angka tersebut tertekan kurang lebih 70% dibanding Maret 2020 sebesar 561.000 unit.

Pelemahan pasar otomotif dipicu ketidakpastian ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19. Bayang-bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor industri juga turut mempengaruhi daya beli masyarakat.

Data penjualan otomotif di ASEAN juga menunjukkan pelemahan yang sama. Dari 2018 hingga 2019, pasar otomotif kawasan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) turun pada tingkat tahunan (yoy) 2,9%, dengan total penjualan mencapai 3,5 juta unit.

Seperti dilansir dalam riset reportlinker.com, Senin (1/6), bertajuk “Indonesian Automotive Outlook, 2020”, alasan utama penurunan ini adalah perlambatan ekonomi global dalam penjualan otomotif dan penurunan penjualan yang dihadapi oleh Indonesia, kontributor utama untuk pasar ASEAN (dengan kontribusi 29,8% pangsa pada 2019), karena pemilihan presiden. Di Indonesia , penjualan kendaraan penumpang (PV) turun secara signifikan, mencatat penurunan 10,2% dari 874.680 unit pada 2018 menjadi 785.540 unit pada 2019.

Multi-purpose vehicle (MPVs) memegang pangsa terbesar (71%) di segmen PV meskipun sedikit menurun pada 2019. Penjualan kendaraan komersial (CV) juga anjlok di Indonesia, menurun sebesar 11,6% dari 276.630 unit pada 2018 menjadi 244.590 unit di 2019. Pickup terus mendominasi segmen CV, dengan pangsa meningkat dari 51,9% pada 2018 menjadi 55,4% pada 2019.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 08/Safarudin/Indra)

Sumber: klik di sini


Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 183 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 183 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Database Lengkap Industri Perikanan, Hasil Laut, dan Olahannya

Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dirilis pada minggu pertama Februari 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik , terkait industri perikanan dan hasil laut (rumput laut, ikan surimi, udang, tuna tongkol cakalang, kepiting & rajungan, cumi & gurita). Diperkuat dengan tren produksi, sebaran lokasi, serta nama produsen, data komprehensif ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri perikanan dan hasil laut cukup prospektif dan atraktif baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Pada halaman 5, ditampilkan tabel tren perkembangan konsumsi

Tren Nilai Pasar Industri Detergent di Indonesia

Nilai pasar (market size) industri deterjen di Indonesia diestimasi tumbuh 3,5% menjadi Rp 10,11 triliun pada 2016 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun, menurut riset duniaindustri.com . Momentum perbaikan perekonomian Indonesia dan daya beli konsumen akan menopang pertumbuhan market size industri deterjen tahun ini. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan market size industri deterjen cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 sebesar 6% menjadi Rp 9,54 triliun. Namun, perlambatan perekonomian nasional, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kejatuhan harga komoditas dunia ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan industri deterjen pada 2015. Tahun lalu, market size industri deterjen diperkirakan tumbuh melambat menjadi 2,5%. Tiga raksasa consumer goods di Indonesia, yakni Wings Group, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kao Indonesia, makin ketat bersaing di pasar deterjen di indonesia. Berdasarkan penelusur

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc