Langsung ke konten utama

Mengupas Strategi Penerapan Teknologi Big Data

Istilah dan penggunaan ‘big data’ bukanlah hal yang asing lagi saat ini. Semakin banyak lembaga, termasuk institusi pemerintahan, yang mulai memanfaatkan big data dan pendekatan analitik sebagai cara untuk memperoleh informasi demi proses pengambilan keputusan yang lebih baik.

Untuk memanfaatkan big data secara sepenuhnya, pebisnis dan pemerintah harus memiliki tools yang tepat untuk memahami keterpaduan antara kondisi masa lalu dan sekarang, dengan fokus pada masa depan. Di sinilah big data analytics berperan untuk membantu pemerintah agar dapat memanfaatkan kekuatan dari big data.

Di era yang sangat dipengaruhi oleh data seperti hari ini, big data yang membentuk pembuatan kebijakan akan terus meningkat jumlah dan jenisnya. Pada tahun 2012, jumlah data dan informasi yang dihasilkan dan direplikasi melebihi 2,8 zettabyte (2,8 triliun gigabyte) dengan pertumbuhan 9 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun. Angka yang tinggi ini akan terus meningkat dan diperkirakan tumbuh 50 kali lipat pada tahun 2020.

Dari aspek bisnis, nilai pasar global big data juga diprediksi mencapai US$ 53,4 miliar pada tahun 2017, seperti yang diungkapkan oleh Wikibon dalam laporan Big Data Market Forecast 2012-2017.

Di samping itu, lembaga riset Gartner juga memperkirakan penggunaan big data analytics akan meningkat 70% pada tahun 2020, seiring dengan munculnya kesadaran akan pentingnya pemanfaatan analytics di berbagai fungsi bisnis.

Teknologi Big Data yang berkembang membuat pasar komersial akan semakin cepat bertumbuh dan bersaing seiring berjalannya waktu. Semakin banyak data yang dimiliki, semakin banyak potensi yang dapat diolah dan dikelola institusi manapun, jika mereka memiliki kemampuan dan fasilitas yang tepat.

Untuk menyimpan, mempersiapkan, mengeksplorasi, serta menyediakan analitik bagi data yang masif, diperlukan solusi terintegrasi dengan pemahaman yang mendalam akan big data analytics, dengan penekanan pada memori dan teknologi komputasi yang terbaru. Oleh sebab itu Duniaindustri.com, sebuah startup khusus di segmen industri, berupaya untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan bertransformasi menjadi bank data industri digital. Selain itu, Duniaindustri.com juga meningkatkan pelayanan bagi pelanggan dan keamanan bertransaksi online dengan mengadopsi teknologi "easy digital download". Dengan teknologi ini, user atau pelanggan dapat dengan mudah bertransaksi serta mengakses database industri secara lebih cepat, praktis, kapanpun dan di manapun berada.


Saat ini lebih dari 152 data historis industri dari berbagai sektor industri manufaktur (tekstil, agro, kimia, makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen, perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media, consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di duniaindustri.com.

PENJELASAN DETAIL: (Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing kumpulan database)

Di tengah perkembangan teknologi dan internet yang begitu cepat, keberadaan sebuah data tidak kalah penting dibandingkan sumber daya lainnya. Data menjelma menjadi komoditas penting yang menjangkau setiap jengkal kehidupan manusia dan ditransformasi menjadi sarana pengambilan keputusan, sarana analisis pasar, sarana mencari konsumen, dan lainnya.


Karena itu, Duniaindustri.com, sebuah startup khusus di segmen industri, berupaya untuk memfasilitas hal tersebut dengan terus mengupdate database industri. Selain itu, Duniaindustri.com juga meningkatkan pelayanan bagi pelanggan dan keamanan bertransaksi online dengan mengadopsi teknologi "easy digital download". Dengan teknologi ini, user atau pelanggan dapat dengan mudah bertransaksi serta mengakses database industri secara lebih cepat, praktis, kapanpun dan di manapun berada.



Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 152 database, klik di sini
** Butuh 19 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh