Langsung ke konten utama

Dua Kumpulan Riset Industri Ritel Modern

Berbagai tren terjadi di industri minimarket, supermarket, dan hypermarket secara cepat dalam lima tahun terakhir. Apalagi dengan kehadiran perdagangan online (e-commerce), pergeseran tren pasar dan perilaku konsumen seakan tiada henti.

Kenyamanan pengguna, layanan seluruh kebutuhan (total solution), kedekatan lokasi, variasi produk yang ditawarkan, serta kedekatan lokasi, menjadi empat faktor utama perbedaan di industri ritel. Dan itu semua terus berubah seiring perkembangan teknologi dan keinginan konsumen.

Untuk mengulas lebih jauh tentang rekam jejak di industri ritel modern, meliputi minimarket, supermarket, dan hypermarket, duniaindustri.com menghadirkan dua kumpulan database terbaru. Diharapkan dua kumpulan database itu dapat menjadi acuan (benchmarking) stakeholders untuk menyoroti tren perkembangan ritel modern dengan lebih komprehensif. Mari kita simak ulasannya.

1) Riset Tren Pertumbuhan Minimarket, Supermarket, Hypermarket 2015-2018 (Data Komprehensif 5 Market Leader Industri Ritel)

2) Data Industri Minimarket, Supermarket, Hypermarket di Indonesia (2012-2015)

Berikut detail isi/konten dari kedua database di atas:

A) Riset Tren Pertumbuhan Minimarket, Supermarket, Hypermarket 2015-2018 (Data Komprehensif 5 Market Leader Industri Ritel) ini dirilis akhir Oktober 2017 menampilkan riset independen, data komprehensif, analisis dan ulasan, serta tren pertumbuhan market value (omzet) industri ritel modern di Indonesia periode 2015-2018F. Industri ritel modern berperan penting dalam perekonomian negara mengingat penetrasi pasarnya yang besar dan menjangkau pelosok negeri serta menjadi salah satu channel utama dalam distribusi barang.

Riset Tren Pertumbuhan Minimarket, Supermarket, Hypermarket 2015-2018 ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2). Disambung dengan, komparasi pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan negara maju periode 2016-2018 disertai outlook pergerakan harga komoditas 2018 (halaman 3).

Proyeksi pertumbuhan per sektor dalam struktur ekonomi nasional tahun 2018 ditampilkan pada halaman 4-6 disertai sejumlah katalis pendorong pertumbuhan. Dilanjutkan dengan infografis tentang perekonomian daerah di seluruh Indonesia, penopang perekonomian daerah, sektor industri dengan pertumbuhan tertinggi pada halaman 7 & 8.

Pada halaman 9 sampai 11, ditampilkan infografis pertumbuhan ekonomi per provinsi di Indonesia dengan rekam jejak periode 2014 sampai 2016. Berlanjut pada tren pertumbuhan PDB Indonesia periode 2008 hingga 2019.

Masuk ke pembahasan lebih detail, dijabarkan profil industri ritel modern pada halaman 12 sampai 17. Sebagai highlights, profil industri ritel modern menggambarkan pengaruh era digitalisasi terhadap perkembangan pasar ritel secara keseluruhan, prospek industri ritel modern, dan transformasi bisnis di industri ritel modern itu sendiri. Pada halaman 18, disajikan data angka terkait jumlah toko/gerai industri ritel modern di Indonesia dan jumlah perusahaan ritel modern.

Pada halaman 19, tim Duniaindustri.com mencoba mem-breakdown tren pertumbuhan market value (total omzet) industri ritel modern yang dibagi menjadi; a) overall market value ritel modern, b) market value ritel modern food & fast moving consumer goods (FMCG), c) market value department store, d) market value ritel modern e-commerce periode 2015-2018. Selain itu, dijabarkan tren pertumbuhan dan komposisinya, dilengkapi analisis pada halaman 20.

Selanjutnya, pada halaman 21, tim duniaindustri.com membuat riset tentang tren pertumbuhan pasar yang tercermin dari perkembangan market value industri ritel modern segmen food & FMCG, terdiri dari minimarket, supermarket dan hypermarket. Tren pertumbuhan itu juga dilengkapi analisis pada halaman 22. Data itu diperkuat dengan karakteristik ritel modern yang dibedakan dari barang yang diperdagangkan, jumlah item dagangan, jenis produk, model penjualan, luas lantai usaha, luas lahan parkir, dan modal, berdasarkan regulasi terbaru pada halaman 23.

Pada halaman 24 sampai 33, ditampilkan data-data pendukung seperti proyeksi pasar barang konsumsi di Indonesia hingga 2030, landscape industri ritel modern dari jumlah gerai, tekanan yang diderita ritel modern segmen tertentu, dan pengaruh pelemahan ekonomi nasional pada periode 2014-2015.

Beranjak ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 34 sampai 119 ditampilkan data spesifik lima market leader industri minimarket, supermarket, dan hypermarket. Data spesifik itu menyuguhkan jumlah gerai, jumlah gudang, jumlah pemasok aktif, pangsa pasar terhadap total segmen ritel modern, bauran penjualan, lokasi gerai berdasarkan letak geografis, tren kinerja keuangan termasuk penjualan dan laba, tren pertumbuhan jumlah gerai, daftar pemasok utama, nilai belanja modal ekspansi, strategi diversifikasi format usaha, faktor kunci keberhasilan, dukungan platform logistik untuk distribusi barang, strategi model bisnis ke depan, serta rekam jejak kinerja keuangan yang cukup komprehensif. Data-data spesifik itu diharapkan dapat mewakili tren perkembangan ritel modern secara luas dan menjadi acuan (benchmarking) bagi stakeholders terkait.

Riset Tren Pertumbuhan Minimarket, Supermarket, Hypermarket 2015-2018 (Data Komprehensif 5 Market Leader Industri Ritel) ini berjumlah 120 halaman pdf yang mudah didownload dengan teknologi easy digital download. Data spesifik ini berasal dari riset eksklusif duniaindustri.com, didukung data penunjang dari Aprindo, Kementerian Perdagangan, BPS, dan sejumlah perusahaan ritel modern di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

B) Data Industri Minimarket, Supermarket, Hypermarket di Indonesia ini menampilkan persaingan, ekspansi, dan pertumbuhan industri ritel modern di Indonesia yang mencakup minimarket, supermarket, convenience store, hypermarket, dan modern trade di Indonesia sejak 2012-2015.

Indonesia dengan penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50% di antaranya merupakan usia produktif, merupakan pasar yang paling potensial di Asia Tenggara. PDB per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$ 810 miliar.

Tidak heran, belanja konsumen di Indonesia tumbuh rata-rata per tahun sekitar 11,8% periode 2012-2015. Pada 2015, belanja konsumen untuk makanan diperkirakan Rp 1.930 triliun, sementara produk di luar makanan sebesar Rp 4.369 triliun.

Industri ritel modern (modern trade) untuk kategori fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh rata-rata 10,8% pada 2015, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di segmen minimarket sebesar 11% dan super/hypermarket sebesar 10,6%. Penjualan toko modern per kapita di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 60 dengan komposisi 56% di minimarket dan 44% di super/hypermarket. Market size (ukuran pasar) industri minimarket di Indonesia sekitar Rp 73 triliun dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 13,5% periode 2012-2015.

Pada 2015, pertumbuhan penjualan tertinggi di industri ritel modern dialami segmen personal care sebesar 12,7%, sementara penjualan terendah adalah produk farmasi sebesar 1,8%.

Juga ditampilkan persaingan ketat di segmen minimarket, conveniece store, dan super/hypermarket. Alfamart yang diusung PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bersaing ketat dengan PT Indomarco (Indomaret) dan 7-Eleven besutan PT Modern Internasional Tbk (MDRN). Sementara di segmen super/hypermarket, Hero bersaing ketat dengan Hypermart yang diusung PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Selain itu, ditampilkan pertumbuhan kenaikan gerai masing-masing perusahaan dari mulai Alfamart, Indomart, 7-eleven, Hero (Giant), dan Hypermart (MPPA Retail Group). Tidak lupa ditampilkan strategi ekspansi, tren pendapatan dan laba, serta rasio keuangan masing-masing peritel.

Data sebanyak 27 halaman ini berasal dari berbagai sumber antara lain regulator di Indonesia, BPS, masing-masing perusahaan, serta asosiasi industri, diolah duniaindustri.com. Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 146 database, klik di sini
** Butuh 19 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

  1. e-commerce sedang naik daun, konvensional merosot banget

    BalasHapus
  2. Konvensional mesti terus berinovasi dalam hal layanan untuk mampu bersaing

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh