PT Pertamina (Persero), BUMN minyak dan gas (migas), mengakuisisi saham Maurel & Prom milik Pacifico sebesar 24,53%, sebagai salah satu strategi ekspansi global. Maurel & Prom merupakan perusahaan migas independen yang terdaftar di bursa saham Perancis (Euronext) dan memiliki sejumlah lapangan eksplorasi di Afrika dan Asia Tenggara.
Akuisisi ini didanai antara lain dari pinjaman luar negeri, melalui anak perusahaan Pertamina International Exploration-Production (PIEP). Nilai seluruh aset Maurel & Prom mencapai 891,8 juta euro.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, nilai akuisisi saham ini sebesar 200 juta euro atau Rp 2,9 triliun (kurs 1 euro setara Rp 14.500) dengan harga saham sebesar 4,2 euro per lembar. Proses akuisisi ditargetkan selesai pada bulan ini.
"Ini bertahap mulai penjajakan. Mulai Mei 2016 penjajakan ke pemerintah tempat aset berada. Setelah ada kecocokan, mulai penawaran. Saham sebesar 24,53% itu target selesai Agustus," ujarnya kepada pers.
Maurel & Prom saat ini memiliki sejumlah lapangan produksi minyak dan gas (migas) dan eksplorasi di sejumlah negara, seperti di Gabon, Tanzania, Nigeria, Namibia, Perancis, Vietnam dan lain-lain.
"Gabon dan Nigeria seperti minyak. Kemudian Tanzania gas. Ini minyaknya bisa dimanfaatkan untuk kilang di Indonesia. Ada negara lain asetnya eksplorasi, seperti di Vietnam. Nanti kita bisa kerjasama dengan Pertamina-nya Vietnam. Jadi yang sudah produksi, ada pengembangan, dan eksplorasi," jelas dia.
Dwi mengungkapkan, langkah akuisisi saham Maurel and Prom ini tidak akan berhenti sampai di situ. Rencananya, Pertamina akan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan migas tersebut.
"Kemudian kita tender over di September. Jadi, sisanya yang 75% sekian kita tawarkan juga, siapa yang tertarik lepas ke Pertamina," tandas dia.
Akuisisi ini diharapkan akan menambah pasokan migas ke kilang Pertamina di Indonesia. Senior VP Upstream Business Develompment Pertamina Denie Tampubolon mengatakan, Maurel & Prom memiliki sejumlah lapangan produksi dan eksplorasi migas di sejumlah negara, mayoritasnya di kawasan Afrika. Sebagai contoh di Gabon dan Tanzania perusahaan ini memiliki lapangan minyak yang sudah berproduksi.
Denie mengungkapkan, pada kedua negara tersebut, Maurel & Prom memiliki cadangan minyak mencapai 250 juta barel oil equivalent. Dari jumlah tersebut 78% berasal dari Gabon dan 22% dari Tanzania.
Perusahaan ini mampu memproduksi minyak 30 ribu barel oil equivalen per Day (BOED). Dari jumlah tersebut nantinya akan didistribusikan dan diolah pada kilang di Indonesia sebesar 6.000 BOED.
"Pasokan ke dalam negeri kalau sekitar 6.000 BOED, itu 24,5 persen (saham) dari 30 ribu BOED. Ini minyak cocok di kilang Indonesia. Minyak dari Nigeria bisa di Indonesia, dari Gabon juga bisa digunakan di kilang kita, cocok untuk kilang kita," kata dia.
Menurut Denie, dengan produksi minyak yang besar dan ditambah dengan adanya potensi minyak dan gas dari lapangan eksplorasi, maka akuisisi ini dinilai akan memberikan banyak keuntungan bagi Pertamina. Selain itu, akuisisi ini juga sebagai upaya perusahaan untuk melebarkan bisnisnya di dunia internasional.
"Kebutuhan dana untuk eksplorasi diperkirakan sebesar 30 juta Euro untuk 3-4 tahun ke depan. Perusahaan ini sangat balance untuk pengembangan bisnisnya. Dan pendanaan (akuisisi) juga lewat pinjaman luar negeri, melalui anak perusahaan Pertamina Internasional Exploration-Production. Ini tidak kurangi sumber dana yang akan diinvestasikan di dalam ngeri yaitu kilang dan upstream industri," tandas dia.(*)
Sumber: di sini
* Butuh data industri dan riset persaingan pasar, klik di sini
Akuisisi ini didanai antara lain dari pinjaman luar negeri, melalui anak perusahaan Pertamina International Exploration-Production (PIEP). Nilai seluruh aset Maurel & Prom mencapai 891,8 juta euro.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, nilai akuisisi saham ini sebesar 200 juta euro atau Rp 2,9 triliun (kurs 1 euro setara Rp 14.500) dengan harga saham sebesar 4,2 euro per lembar. Proses akuisisi ditargetkan selesai pada bulan ini.
"Ini bertahap mulai penjajakan. Mulai Mei 2016 penjajakan ke pemerintah tempat aset berada. Setelah ada kecocokan, mulai penawaran. Saham sebesar 24,53% itu target selesai Agustus," ujarnya kepada pers.
Maurel & Prom saat ini memiliki sejumlah lapangan produksi minyak dan gas (migas) dan eksplorasi di sejumlah negara, seperti di Gabon, Tanzania, Nigeria, Namibia, Perancis, Vietnam dan lain-lain.
"Gabon dan Nigeria seperti minyak. Kemudian Tanzania gas. Ini minyaknya bisa dimanfaatkan untuk kilang di Indonesia. Ada negara lain asetnya eksplorasi, seperti di Vietnam. Nanti kita bisa kerjasama dengan Pertamina-nya Vietnam. Jadi yang sudah produksi, ada pengembangan, dan eksplorasi," jelas dia.
Dwi mengungkapkan, langkah akuisisi saham Maurel and Prom ini tidak akan berhenti sampai di situ. Rencananya, Pertamina akan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan migas tersebut.
"Kemudian kita tender over di September. Jadi, sisanya yang 75% sekian kita tawarkan juga, siapa yang tertarik lepas ke Pertamina," tandas dia.
Akuisisi ini diharapkan akan menambah pasokan migas ke kilang Pertamina di Indonesia. Senior VP Upstream Business Develompment Pertamina Denie Tampubolon mengatakan, Maurel & Prom memiliki sejumlah lapangan produksi dan eksplorasi migas di sejumlah negara, mayoritasnya di kawasan Afrika. Sebagai contoh di Gabon dan Tanzania perusahaan ini memiliki lapangan minyak yang sudah berproduksi.
Denie mengungkapkan, pada kedua negara tersebut, Maurel & Prom memiliki cadangan minyak mencapai 250 juta barel oil equivalent. Dari jumlah tersebut 78% berasal dari Gabon dan 22% dari Tanzania.
Perusahaan ini mampu memproduksi minyak 30 ribu barel oil equivalen per Day (BOED). Dari jumlah tersebut nantinya akan didistribusikan dan diolah pada kilang di Indonesia sebesar 6.000 BOED.
"Pasokan ke dalam negeri kalau sekitar 6.000 BOED, itu 24,5 persen (saham) dari 30 ribu BOED. Ini minyak cocok di kilang Indonesia. Minyak dari Nigeria bisa di Indonesia, dari Gabon juga bisa digunakan di kilang kita, cocok untuk kilang kita," kata dia.
Menurut Denie, dengan produksi minyak yang besar dan ditambah dengan adanya potensi minyak dan gas dari lapangan eksplorasi, maka akuisisi ini dinilai akan memberikan banyak keuntungan bagi Pertamina. Selain itu, akuisisi ini juga sebagai upaya perusahaan untuk melebarkan bisnisnya di dunia internasional.
"Kebutuhan dana untuk eksplorasi diperkirakan sebesar 30 juta Euro untuk 3-4 tahun ke depan. Perusahaan ini sangat balance untuk pengembangan bisnisnya. Dan pendanaan (akuisisi) juga lewat pinjaman luar negeri, melalui anak perusahaan Pertamina Internasional Exploration-Production. Ini tidak kurangi sumber dana yang akan diinvestasikan di dalam ngeri yaitu kilang dan upstream industri," tandas dia.(*)
Sumber: di sini
* Butuh data industri dan riset persaingan pasar, klik di sini
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut