Langsung ke konten utama

Peluang Pasar di 2021, Ekonomi Digital Diproyeksi Hasilkan Perputaran hingga Rp 337 Triliun

 Duniaindustri.com (Desember 2020) – Efek pandemi dan pergeseran trend konsumen bakal mendorong pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperkirakan, nilai ekonomi digital pada tahun depan bisa mencapai Rp337 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 33 persen dari hasil riset Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan nilai ekonomi digital tahun ini sebesar Rp253 triliun.



Menteri Kominfo, Jhonny G Plate, mengatakan peluang pertumbuhan ekonomi digital mesti dimanfaatkan secara optimal. "Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akselerasi transformasi digital, di antaranya melalui peningkatan infrastruktur digital," kata Jhonny, pekan lalu.

Dia menyebutkan, saat ini upaya mengakselerasi transformasi digital akan lebih terkonsentrasi pada pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi dan internet hingga pelosok daerah. "Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan ekonomi digital yang pada 2021 diperkiraan mencapai Rp337 triliun," tegasnya.

Jhonny menilai, penyelenggaraan acara Top Digital Awards 2020 merupakan bentuk dukungan dari ekosistem digital terhadap agenda pemerintah yang berupaya melakukan percepatan sejumlah program digitalisasi di era 4.0. Terlebih lagi, sejauh ini tren digitalisasi dan penggunaan internet meningkat pesat di masyarakat, sebagai solusi untuk menunjang berbagai aktivitas di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Memasuki era New Normal, kata Jhonny, pemerintah juga mendorong akselarasi transformasi digital di perusahaan dan institusi. Pada acara pemberian penghargaan tahunan kali ini, organisasi dan institusi dinilai mengenai keberhasilan inovasi teknologi informasi (IT) berbasis digital, baik pada sistem menajemen maupun layanan kepada pelanggan atau masyarakat.

Berdasarkan hasil riset yang melibatkan 800 perusahaan dan institusi, beberapa perusahaan yang dinilai berhasil dalam inovasi dan menerapkan teknologi digital antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Menurut Ketua Penyelenggara Top Digital Awards 2020, M Lutfi Handayani, proses penilaian dan pemeringkatan terhadap peserta dilakukan melalui wawancara yang selanjutnya melaksanakan presentasi dan tanya jawab di hadapan dewan juri. Penilaian menerapkan tiga metode, yakni kuesioner dan wawancara, rekomendasi user atau masyarakat, serta melalui market research.

Ada sejumlah temuan penting dalam riset tersebut, perusahaan dan institusi mulai memperhatikan secara serius sisi IT security, lantaran ada tren peningkatan serangan siber di tengah kondisi pandemi. Pada sisi data center, peserta masih fokus pada pengembangan aplikasi dan hanya menyediakan server room atau belum semuanya didukung data center.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05 & 06/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh