Pabrik-pabrik manufaktur consumer goods tidak luput dari serangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Tercatat dua market leader consumer goods yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) telah melaporkan adanya tenaga kerja yang positif terjangkit Covid-19.
Kedua perusahaan consumer goods itu telah berinisiatif untuk menghentikan sementara operasional di pabrik yang tenaga kerjanya terjangkit Covid-19. Sebagai langkah proaktif pencegahan dan memastikan keselamatan karyawan, PT Unilever Indonesia Tbk telah berinisiatif untuk menghentikan sementara operasional di gedung TBB menyusul diterimanya laporan mengenai beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pihak PT Unilever Indonesia Tbk telah mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
Dr Alamsyah, M.Kes, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, menyampaikan pentingnya kerjasama yang baik antar pihak dan langkah-langkah yang telah dilakukan. “Tim Gugus Tugas dan pengelola Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Kami mengapresiasi langkah Unilever Indonesia yang telah melapor kepada Gugus Tugas, sehingga kita dapat dengan sigap melakukan pengecekan,” paparnya.
Menurut dia, keterbukaan dan kecepatan penanganan menjadi faktor yang penting dalam usaha bersama untuk memitigasi dan mengambil langkah-langkah ke depannya sehingga penyebaran dapat kita putus. “Berdasarkan tinjauan kami, Unilever memiliki beberapa pabrik di kompleks Cikarang, setiap gedungnya memiliki protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Sehingga hanya satu area saja yang perlu untuk ditutup untuk sementara. Kami menghargai bahwa perusahaan telah menerapkan protokol kesehatan, bersikap proaktif, terbuka dan terus berkoordinasi dengan kami,” ujarnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi dan pihak perusahaan terus berkoordinasi dengan tim Gugus tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Kepolisian Resor (Polres), Komando Distrik Militer (Kodim), dan Dinas Perindustrian serta manajemen Kawasan Industri Jababeka untuk melaporkan dan menyampaikan keputusan penghentian sementara operasional pabrik serta menyelaraskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan.
Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, menegaskan bahwa kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama. “Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan. Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi. Sejak awal kami selalu berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan pemerintah dan otoritas terkait. Kami percaya bahwa kemitraan yang kuat dengan otoritas terkait dan transparansi merupakan kunci dalam upaya kami menjaga situasi agar tetap terkendali,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Unilever secara Global memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus COVID-19, dan kebijakan ini diterapkan pada seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk di Indonesia. Sejak awal pandemi, kami telah melakukan zonasi pada kompleks pabriknya. Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
Langkah-langkah yang diterapkan PT Unilever Indonesia Tbk di gedung TBB pabrik Cikarang adalah protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia, antara lain pemberlakukan larangan perjalanan, pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor (office-based), tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing-masing, serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak lanjut yang ketat.
Sebelumnya, Manajemen PT HM Sampoerna Tbk juga telah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian akibat adanya pekerja yang positif terjangkit Covid-19. Penutupan pabrik sebagai upaya pencegahan menghentikan penyebaran Covid-19. Selain itu, HM Sampoerna juga memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan, sehingga dilakukan karantina produk selama lima hari sebelum didistribusikan ke konsumen dewasa.
“Ini berarti dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan Covid-19 yang disarankan oleh European CDC dan WHO yang mengatakan bahwa virus itu dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga, serta kurang dari 24 jam pada kardus,” kata Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam keterangan tertulis.
Menurut dia, penghentian sementara operasional pabrik bertujuan agar perusahaan dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2, sekaligus menghentikan tingkat penyebaran Covid-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan di lokasi tersebut.
Dia menerangkan keputusan penghentian sementara operasional pabrik juga untuk menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan sebagai prioritas utama. Termasuk aturan di Peraturan Gubernur Jatim dan Perwali Surabaya tentang pedoman penanganan Covid-19.
Elvira menambahkan pihaknya telah menyerahkan data dan informasi terkait karyawan terdampak kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya dan Jawa Timur. Sesuai arahan dan koordinasi dengan Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, manajemen juga telah menerapkan protokol dianjurkan. Antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan kontak tracing, meminta karyawan karantina mandiri, melakukan rapid test serta bekerja sama dengan rumah sakit setempat.
Langkah ini, kata dia, dilakukan dengan terus memastikan dukungan kepada karyawan dan melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitas. “Yakni, dengan memberikan cuti dan tetap menerima gaji seperti biasa bagi karyawan terdampak, karyawan yang perlu melakukan karantina mandiri dan karyawan yang perlu merawat anggota keluarga mereka karena terdampak,” ucapnya.(*/)
Sumber: klik di sini
Kedua perusahaan consumer goods itu telah berinisiatif untuk menghentikan sementara operasional di pabrik yang tenaga kerjanya terjangkit Covid-19. Sebagai langkah proaktif pencegahan dan memastikan keselamatan karyawan, PT Unilever Indonesia Tbk telah berinisiatif untuk menghentikan sementara operasional di gedung TBB menyusul diterimanya laporan mengenai beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pihak PT Unilever Indonesia Tbk telah mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
Dr Alamsyah, M.Kes, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, menyampaikan pentingnya kerjasama yang baik antar pihak dan langkah-langkah yang telah dilakukan. “Tim Gugus Tugas dan pengelola Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Kami mengapresiasi langkah Unilever Indonesia yang telah melapor kepada Gugus Tugas, sehingga kita dapat dengan sigap melakukan pengecekan,” paparnya.
Menurut dia, keterbukaan dan kecepatan penanganan menjadi faktor yang penting dalam usaha bersama untuk memitigasi dan mengambil langkah-langkah ke depannya sehingga penyebaran dapat kita putus. “Berdasarkan tinjauan kami, Unilever memiliki beberapa pabrik di kompleks Cikarang, setiap gedungnya memiliki protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Sehingga hanya satu area saja yang perlu untuk ditutup untuk sementara. Kami menghargai bahwa perusahaan telah menerapkan protokol kesehatan, bersikap proaktif, terbuka dan terus berkoordinasi dengan kami,” ujarnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi dan pihak perusahaan terus berkoordinasi dengan tim Gugus tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Kepolisian Resor (Polres), Komando Distrik Militer (Kodim), dan Dinas Perindustrian serta manajemen Kawasan Industri Jababeka untuk melaporkan dan menyampaikan keputusan penghentian sementara operasional pabrik serta menyelaraskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan.
Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, menegaskan bahwa kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama. “Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan. Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi. Sejak awal kami selalu berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan pemerintah dan otoritas terkait. Kami percaya bahwa kemitraan yang kuat dengan otoritas terkait dan transparansi merupakan kunci dalam upaya kami menjaga situasi agar tetap terkendali,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Unilever secara Global memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus COVID-19, dan kebijakan ini diterapkan pada seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk di Indonesia. Sejak awal pandemi, kami telah melakukan zonasi pada kompleks pabriknya. Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
Langkah-langkah yang diterapkan PT Unilever Indonesia Tbk di gedung TBB pabrik Cikarang adalah protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia, antara lain pemberlakukan larangan perjalanan, pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor (office-based), tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing-masing, serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak lanjut yang ketat.
Sebelumnya, Manajemen PT HM Sampoerna Tbk juga telah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian akibat adanya pekerja yang positif terjangkit Covid-19. Penutupan pabrik sebagai upaya pencegahan menghentikan penyebaran Covid-19. Selain itu, HM Sampoerna juga memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan, sehingga dilakukan karantina produk selama lima hari sebelum didistribusikan ke konsumen dewasa.
“Ini berarti dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan Covid-19 yang disarankan oleh European CDC dan WHO yang mengatakan bahwa virus itu dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga, serta kurang dari 24 jam pada kardus,” kata Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam keterangan tertulis.
Menurut dia, penghentian sementara operasional pabrik bertujuan agar perusahaan dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2, sekaligus menghentikan tingkat penyebaran Covid-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan di lokasi tersebut.
Dia menerangkan keputusan penghentian sementara operasional pabrik juga untuk menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan sebagai prioritas utama. Termasuk aturan di Peraturan Gubernur Jatim dan Perwali Surabaya tentang pedoman penanganan Covid-19.
Elvira menambahkan pihaknya telah menyerahkan data dan informasi terkait karyawan terdampak kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya dan Jawa Timur. Sesuai arahan dan koordinasi dengan Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, manajemen juga telah menerapkan protokol dianjurkan. Antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan kontak tracing, meminta karyawan karantina mandiri, melakukan rapid test serta bekerja sama dengan rumah sakit setempat.
Langkah ini, kata dia, dilakukan dengan terus memastikan dukungan kepada karyawan dan melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitas. “Yakni, dengan memberikan cuti dan tetap menerima gaji seperti biasa bagi karyawan terdampak, karyawan yang perlu melakukan karantina mandiri dan karyawan yang perlu merawat anggota keluarga mereka karena terdampak,” ucapnya.(*/)
Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
- Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Komentar
Posting Komentar