Tren merger dan akuisisi di Indonesia, negara dengan nilai PDB terbesar di Asia Tenggara, tidak akan surut. Sebab, Indonesia akan menjadi ‘berlian’ di masa depan dengan segudang potensi yang dapat dioptimalkan. Data Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2019 menunjukkan, saat ini share ekonomi Indonesia sebesar 2,59 persen terhadap ekonomi global, di posisi keenam di atas Rusia, Brasil, Inggris, dan Perancis. Posisi Indonesia melesat dari urutan ke-13 pada 2000. Pada 2023, angkanya diperkirakan melonjak menjadi 2,8 persen. Pada 2023, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,4 persen. Sedangkan PDB per kapita Indonesia akan mencapai US$ 5.120 atau Rp 71,6 juta. Posisi Indonesia itu akan lebih tinggi dari sejumlah negara, sebut saja Brasil yang hanya menempati posisi ke-8 dengan pangsa ekonomi 2,34 persen. Begitu juga Inggris yang ada di posisi ke-9 dengan 2,03 persen. Dengan potensi itu, tidak mengherankan jika iklim merger dan akuisisi cenderung subur di Indonesia, ditopang kes