Langsung ke konten utama

Geliat Michelin Ambil Alih 80% Saham Produsen Ban Multistrada

Compagnie Generale Des Etablissements Michelin (Michelin), perusahaan Perancis, mengakuisisi 80% saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) senilai US$ 439 juta atau Rp 6,22 triliun (kurs Rp 14.168/US$). Penandatangan perjanjian jual beli saham itu dilakukan pada 22 Januari 2019.

"Pengambilalihan Multistrada merupakan suatu peluang yang bagus bagi Michelin untuk memperluas operasinya di Indonesia. Negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara dan dengan segera mendapatkan kapasitas produksi yang kompetitif dan berkualitas baik tanpa harus membangun fasilitas manufaktur baru," kata Chief Executive Officer Grup Michelin, Jean-Dominique Senard, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sementara itu, Presiden Direktur Multisrada Arah Sarana Pieter Tanuri menuturkan, pihaknya mengapresiasi apa yang diraih bersama Multistrada. Perseroan percaya Michelin merupakan mitra ideal untuk membawa Multistrada maju ke era pertumbuhan dan kesuksesan yang baru untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan para karyawan.

Michelin mengakuisisi 80% saham Multistrada atau setara 7.346.357.556 saham perseroan termasuk saham-saham yang dimiliki pengendali perseroan Pieter Tanuri. Per 31 Desember 2018, pemegang saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk antara lain Pieter Tanuri sebesar 20,60 persen, PT Central Sole Agency sebesar 16,67 persen, Lunar Crescent International Inc sebesar 14,91 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 47,83 persen.

Merujuk pada keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai perusahaan Multistrada mencapai US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,93 triliun. Untuk penyelesaian tertentu dalam perjanjian jual beli saham, Michelin akan membayar kepada para penjual senilai US$ 439 juta. 

Dengan transaksi ini, Michelin akan memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia yang sangat menjanjikan tetapi didominasi produk lokal dengan mengambil alih pabrik lokal yang sangat kompetitif. Hal itu dengan fasilitas berkualitas baik serta kapasitas produksi yang tersedia dengan segera.

Multistrada Arah Sarana merupakan salah satu market leader industri ban di Indonesia dengan kapasitas produksi 11 juta ban mobil penumpang, 9 juta ban kendaraan roda dua, dan 250 ribu ban truk. Perseroan menghasilkan penjualan bersih sebesar US$ 281 juta pada 2017.

Melalui transaksi tersebut, Michelin juga akan mengambilalih 20 persen saham di perusahaan ritel PT Penta Artha Impressi (Penta) dalam kemitraan dengan Indomobil dan investor swasta yang akan meningkatkan pemasaran dan penjualan merek grup Michelin.

Ini memungkinkan Michelin untuk mendapatkan akses signifikan ke pasar utama dan berada dalam posisi tepat untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan dan perluasan pasar di masa depan.(*/)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 164 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh