Langsung ke konten utama

Gebrakan Mitsubishi Xpander dan Wuling Cortez Mendobrak Pasar Mobil

Duniaindustri.com (Mei 2018) – Penjualan mobil di Indonesia pada Maret 2018 tercatat tumbuh 7,8% menjadi 101.666 unit dibanding Februari 2018 sebanyak 94.271 unit. Seiring kenaikan pasar tersebut, peta persaingan kendaraan roda empat makin memanas.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil mulai menunjukkan peningkatan, menjadi 101.666 unit pada Maret 2018, lebih tinggi sekitar 7,8% persen dari 94.271 unit pada bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, ada lima mobil yang paling laku dibeli masyarakat di Tanah Air. Kendaraan jenis Low Multi Purpose Vehicle dan Low Cost Green Car masih menguasai pasar mobil nasional.

Dalam deretan lima mobil terlaris, posisi pertama diduduki Mitsubishi Xpander, mengungguli mobil sejuta umat Toyota Avanza. Dengan demikian, Mitsubishi telah menggulingkan dominasi Avanza sebagai mobil terlaris di Indonesia.

Penjualan Mitsubishi Xpander secara wholesales (dari pabrik ke diler) telah mencapai 7.493 unit selama Maret 2018, meski sebulan sebelumnya lebih rendah yakni 7.400 unit. Namun, kehadiran Xpander mampu menggeser dominasi raja mobil MPV Toyota Avanza yang tercatat terjual sebanyak 7.097 unit pada Maret 2018, atau naik tipis dibanding Februari 2018 sebesar 6.773 unit.

Disusul Toyota Calya yang berada diurutan ketiga. Mobil murah ramah lingkungan itu telah terdistribusi secara nasional pada Maret 2018, sebanyak 5.242 unit. Sebelumnya, kendaraan ini berada pada posisi keempat dengan total 4.679 unit.

Selanjutnya ditempati Kijang Innova. Medium MPV ini telah dipasarkan ke diler sebanyak 5.168 unit. Februari, mobil ini terdistribusi mencapai 4.954 unit.

Mobil Low Sport Utility vehicle dari Toyota, Rush, mengisi daftar lima mobil terlaris dengan menempati urutan kelima. Jumlah penjualannya secara wholesales mencapai 5.027 unit.

Tren Pergeseran

Hingga tahun lalu, pasar kendaraan beroda empat di Indonesia dikuasai oleh tiga merek, yakni Toyota, Daihatsu, dan Honda. Ketiganya kerap menempati peringkat atas dalam hal distribusi ke jaringan, maupun penjualan ke konsumen.

Namun kini, kehadiran Mitsubishi dengan mobil keluarga terbaru Xpander mulai mengusik ketiganya. Secara tiba-tiba, Mitsubishi yang pada 2017 ada di peringkat keempat, di periode Januari hingga Maret 2018 naik ke posisi dua.

Walau masih ada sembilan bulan lagi, prestasi tersebut tidak bisa dianggap enteng. Kesuksesan pabrikan berlogo tiga berlian itu tidak lepas dari kehadiran Xpander dan Pajero Sport.

Bahkan, Xpander yang mengusung bentuk tidak umum pada Februari dan Maret tahun ini sukses menjadi mobil keluarga kelas bawah terlaris secara nasional. Mobil sejuta umat, Toyota Avanza, harus mengalah, karena penjualannya lebih rendah beberapa ratus unit.

Ditambah lagi, jumlah pemesanan Xpander yang belum diselesaikan oleh Mitsubishi mencapai puluhan ribu unit. Sebab, kapasitas produksinya saat ini hanya sekitar tujuh ribu unit per bulan.

“Sampai saat ini, yang sudah melakukan pemesanan itu 66 ribu lebih dan kami baru menyediakan 55% ke konsumen,” ungkap Head of Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Imam Choeru Cahya.

Wuling Dobrak Pasar

Di sisi lain, pasar mobil segmen MPV medium dikejutkan oleh kehadiran Wuling, produsen mobil asal China. Berdasarkan data Gaikindo, segmen MPV dibagi menjadi tiga model, yakni low (bawah), medium (menengah) dan upper (atas).

Khusus model MPV menengah, penjualannya secara wholesales atau pabrk ke diler pada Maret 2018 tercatat 7.063 unit. Angka ini lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya di tahun ini, namun lebih rendah seribuan unit dibandingkan tahun lalu.

Mobil yang menempati peringkat pertama di segmen tersebut masih dari Toyota, yakni Kijang Innova, dengan angka 5.168 unit. Begitu mendominasinya Innova, membuat mobil-mobil lainnya hanya mencatat angka penjualan ratusan unit saja.

Seperti Nissan Grand Livina, yang laku 721 unit di bulan ketiga tahun ini. Kemudian disusul oleh pendatang baru, Wuling Cortez, dengan angka penjualan 629 unit.

Kehadiran Cortez membuat Toyota Sienta harus puas ada di urutan keempat, karena hanya terjual 434 unit. Begitu pula Isuzu Panther, yang ada di peringkat kelima dengan 100 unit.(*)

Sumber: klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Database Lengkap Industri Perikanan, Hasil Laut, dan Olahannya

Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dirilis pada minggu pertama Februari 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik , terkait industri perikanan dan hasil laut (rumput laut, ikan surimi, udang, tuna tongkol cakalang, kepiting & rajungan, cumi & gurita). Diperkuat dengan tren produksi, sebaran lokasi, serta nama produsen, data komprehensif ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri perikanan dan hasil laut cukup prospektif dan atraktif baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Pada halaman 5, ditampilkan tabel tren perkembangan konsumsi

Tren Nilai Pasar Industri Detergent di Indonesia

Nilai pasar (market size) industri deterjen di Indonesia diestimasi tumbuh 3,5% menjadi Rp 10,11 triliun pada 2016 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun, menurut riset duniaindustri.com . Momentum perbaikan perekonomian Indonesia dan daya beli konsumen akan menopang pertumbuhan market size industri deterjen tahun ini. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan market size industri deterjen cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 sebesar 6% menjadi Rp 9,54 triliun. Namun, perlambatan perekonomian nasional, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kejatuhan harga komoditas dunia ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan industri deterjen pada 2015. Tahun lalu, market size industri deterjen diperkirakan tumbuh melambat menjadi 2,5%. Tiga raksasa consumer goods di Indonesia, yakni Wings Group, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kao Indonesia, makin ketat bersaing di pasar deterjen di indonesia. Berdasarkan penelusur

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc