Menakjubkan, demikian satu kata yang tepat untuk mengekspresikan pertumbuhan cepat omzet perusahaan startup digital di Indonesia. Kurang dari 10 tahun, startup digital seperti GoJek sudah mampu meraup omzet di atas Rp 10 trliun dari 300 ribu driver (pengojek).
"Itu berarti valuasi Gojek lebih dari Rp 40 triliun atau sama dengan perpaduan kapitalisasi pasar (market capitalization) Alfarmart dan Indomaret. Menakjubkan bukan, perusahaan yang belum berumur 10 tahun bisa menyusul raksasa ritel,” kata CEO Frontier dan penggagas Corporate Image Award Handi Irawan, dalam malam penghargaan Corporate Image Award 2017.
Handi Irawan dalam sambutannya menjelaskan, dalam tren perubahan yang makin cepat seiring perkembangan pesat dunia digital, upaya untuk membangun corporate image membutuh spirit baru. Hal ini terlihat dari perusahaan-perusahaan startup digital yang umurnya belum sampai 10 tahun, tapi mampu menghasilkan dampak besar sehingga omzetnya tumbuh fantastis.
Menurut dia, apa yang dilakukan Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak menunjukkan bahwa dalam era digital saat ini ada spirit baru yang dapat melampaui strategi konvensional. “Spirit social enterprise merupakan spirit baru dalam membangun corporate image karena menyangkut kepentingan sosial. Kelebihan lainnya, transparan, autentik dan apa adanya sehingga jika terjadi krisis komunikasi, justru perusahaan dengan spirit sosial akan dibela oleh konsumennya,” paparnya.
Handi menambahkan dalam Corporate Image Index yang disurvei Frontier tahun ini juga menunjukkan hal serupa. Terjadi perubahan terutama untuk perusahaan-perusahaan skala besar yang menjadi market leader. “Baru terjadi tahun ini indeks market leader turun dibanding tahun lalu dari 1.992 poin menjadi hanya 1.775 poin, justru indeks perusahaan menengah naik. Ini berarti big trouble untuk big company, karena membangun corporate image tidak akan semudah lima tahun lalu, butuh spirit lain yaitu social enterprise,” ucapnya.(*)
"Itu berarti valuasi Gojek lebih dari Rp 40 triliun atau sama dengan perpaduan kapitalisasi pasar (market capitalization) Alfarmart dan Indomaret. Menakjubkan bukan, perusahaan yang belum berumur 10 tahun bisa menyusul raksasa ritel,” kata CEO Frontier dan penggagas Corporate Image Award Handi Irawan, dalam malam penghargaan Corporate Image Award 2017.
Handi Irawan dalam sambutannya menjelaskan, dalam tren perubahan yang makin cepat seiring perkembangan pesat dunia digital, upaya untuk membangun corporate image membutuh spirit baru. Hal ini terlihat dari perusahaan-perusahaan startup digital yang umurnya belum sampai 10 tahun, tapi mampu menghasilkan dampak besar sehingga omzetnya tumbuh fantastis.
Menurut dia, apa yang dilakukan Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak menunjukkan bahwa dalam era digital saat ini ada spirit baru yang dapat melampaui strategi konvensional. “Spirit social enterprise merupakan spirit baru dalam membangun corporate image karena menyangkut kepentingan sosial. Kelebihan lainnya, transparan, autentik dan apa adanya sehingga jika terjadi krisis komunikasi, justru perusahaan dengan spirit sosial akan dibela oleh konsumennya,” paparnya.
Handi menambahkan dalam Corporate Image Index yang disurvei Frontier tahun ini juga menunjukkan hal serupa. Terjadi perubahan terutama untuk perusahaan-perusahaan skala besar yang menjadi market leader. “Baru terjadi tahun ini indeks market leader turun dibanding tahun lalu dari 1.992 poin menjadi hanya 1.775 poin, justru indeks perusahaan menengah naik. Ini berarti big trouble untuk big company, karena membangun corporate image tidak akan semudah lima tahun lalu, butuh spirit lain yaitu social enterprise,” ucapnya.(*)
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 136 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
Komentar
Posting Komentar