Langsung ke konten utama

Mengenal Top 20 Produsen Semen Terbesar di Dunia

PT Semen lndonesia (Persero) Tbk (SMGR), holding BUMN semen, menargetkan dapat menduduki peringkat 15 top produsen semen dunia setelah pabrik baru di Rembang beroperasi. Penegasan itu disampaikan Sutiyoso, Komisaris Utama Semen Indonesia yang baru diangkat menggantikan Mahendra Siregar.

“Saat ini Semen Indonesia menduduki peringkat 20 di top produsen semen terbesar di dunia. Dengan beroperasinya pabrik baru di Rembang, peringkat perseroan akan naik menjadi ranking 15,” kata Sutiyoso, di Jakarta, belum lama ini.

Berdasarkan laporan tahunan Semen Indonesia pada 2016, total kapasitas produksi (kapasitas desain) perseroan mencapai 31,8 juta ton atau stagnan sejak 2014. Tingkat utilisasi pabrik Semen Indonesia mencapai 88,9% pada 2016, turun dibanding 2015 sebesar 89,6%. Sementara volume produksi pada 2016 mencapai 28,3 juta ton, menurun dibanding 2015 sebesar 28,5 juta ton. Sedangkan volume penjualan sepanjang 2016 mencapai 29,1 juta ton, naik dibanding 20015 sebesar 28,7 juta ton.

Sementara pabrik baru di Rembang dibangun dengan kapasitas 3 juta ton dan nilai investasi US$ 403 juta. Selain Rembang, Semen Indonesia juga membangun tiga proyek ekspansi strategis lainnya yakni proyek Indarung VI di Sumatera Barat dengan kapasitas 3 juta ton dan nilai investasi US$ 352 juta, proyek grinding mill di Jawa Barat dengan kapasitas 2 juta ton dan nilai investasi US$ 61,1 juta, dan proyek waste heat recovery power generator dengan kapasitas 30,6 MW dan nilai investasi US$ 49,3 juta.

Mengutip data Global Cement 2013, posisi pertama top produsen semen di dunia ditempati Lafarge dari Perancis dengan kapasitas 225 juta ton per tahun dari 166 pabrik, sebelum merger dengan peringkat kedua yakni Holcim dari Swiss yang memiliki kapasitas produksi 217 juta ton dari 149 pabrik.

Peringkat ketiga, diduduki CNBM asal China dengan kapasitas 200 juta ton dari 69 pabrik, disusul Anhui Conch juga dari China dengan kapasitas 180 juta ton dari 34 pabrik. Di urutan kelima, ada HeidelbergCement dari Germany dengan kapasitas 118 juta ton dari 71 pabrik, disusul Jidong dari China dengan kapasitas produksi 100 juta ton dari 100 pabrik. Raksasa semen asal Meksiko, yakni Cemex, di peringkat tujuh dengan total kapasitas produksi 96 juta ton dari 61 pabrik, disusul China Resources dari China dengan kapasitas 89 juta ton dari 16.

Kemudian, di ranking sembilan ada Sinoma dari China dengan kapasitas produksi 87 juta ton dari 24 pabrik, disusul Shanshui juga dari China dengan kapasitas 84 juta ton dari 13 pabrik. Raksasa semen dari Italia, yakni Italcementi, berada di peringkat 11 dengan kapasitas produksi 74 juta ton dari 55 pabrik. Taiwan Cement asal Taiwan berada di posisi 12 dengan kapasitas 70 juta ton, disusul Votorantim dari Brazil dengan kapasitas produksi 57 juta ton dari 37 pabrik. Selanjutnya, CRH asal Ireland dengan kapasitas produksi 56 juta ton dari 11 pabrik, disusul UltraTech dari India dengan kapasitas produksi 53 juta ton dari 12 pabrik.

Di posisi 16, ada Huaxin dari China dengan kapasitas produksi 52 juta ton dari 51 pabrik, disusul Buzzi dari Italy dengan kapasitas produksi 45 juta ton dari 39 pabrik, kemudian Eurocement asal Russia dengan kapasitas produksi 40 juta ton dari 16 pabrik, Tianrui dari China dengan kapasitas produksi 35 juta ton dari 11 pabrik, dan terakhir Jaypee dari India dengan kapasitas produksi 34 juta ton dari 16 pabrik.(*)

Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 134 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Database Lengkap Industri Perikanan, Hasil Laut, dan Olahannya

Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dirilis pada minggu pertama Februari 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik , terkait industri perikanan dan hasil laut (rumput laut, ikan surimi, udang, tuna tongkol cakalang, kepiting & rajungan, cumi & gurita). Diperkuat dengan tren produksi, sebaran lokasi, serta nama produsen, data komprehensif ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri perikanan dan hasil laut cukup prospektif dan atraktif baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Pada halaman 5, ditampilkan tabel tren perkembangan konsumsi

Tren Nilai Pasar Industri Detergent di Indonesia

Nilai pasar (market size) industri deterjen di Indonesia diestimasi tumbuh 3,5% menjadi Rp 10,11 triliun pada 2016 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun, menurut riset duniaindustri.com . Momentum perbaikan perekonomian Indonesia dan daya beli konsumen akan menopang pertumbuhan market size industri deterjen tahun ini. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan market size industri deterjen cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 sebesar 6% menjadi Rp 9,54 triliun. Namun, perlambatan perekonomian nasional, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kejatuhan harga komoditas dunia ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan industri deterjen pada 2015. Tahun lalu, market size industri deterjen diperkirakan tumbuh melambat menjadi 2,5%. Tiga raksasa consumer goods di Indonesia, yakni Wings Group, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kao Indonesia, makin ketat bersaing di pasar deterjen di indonesia. Berdasarkan penelusur

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc