Langsung ke konten utama

Konsumen Kelas Menengah Meroket, Berapa Belanja Mereka?

Kabar gembira bagi industriawan di Indonesia, konsumen kelas menengah di negeri ini akan melonjak signifikan pada 2020 menjadi 141 juta jiwa, naik dua kali lipat dari periode 5 tahun lalu yang hanya 70 juta orang. Berdasarkan analisis Duniaindustri.comlonjakan konsumen kelas menengah akan menggairahkan demand di sektor consumer goods terutama makanan dan minuman premium, kosmetik, nutrisi, hingga gadget canggih dan alat transportasi level menengah.

Presiden Joko Widodo saat memberikan keynote speech dalam pembukaan Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Senin (16/9), seperti dilansir dari channel youtube Sekretariat Presiden, meminta secara khusus agar industri dalam negeri mampu memanfaatkan revolusi konsumen 2020. Pada tahun itu, magnet konsumen di negeri ini akan semakin kuat.

Menurut Presiden, pada 2020 di Indonesia akan ada 141 juta penduduk yang naik kelas menjadi ‘middle class and a fluent consumers’. Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding 5 tahun lalu yang jumlahnya hanya sekitar 70 juta orang.

"Telah terjadi peningkatan lebih dari 100 persen. Ini besar sekali. Inilah bukti adanya revolusi konsumen di Indonesia,” ujar Presiden saat memberikan keynote speech dalam pembukaan Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta.

Selain mengalami kenaikan jumlah, lanjut dia, sebaran geografis konsumen pun juga semakin merata. “Jika 5 tahun yang lalu hanya 25 kabupaten/kota yang memiliki konsumen kelas menengah lebih dari 500 ribu orang, tahun depan meningkat 54 kabupaten/kota. Artinya meningkatnya 2 kali lebih. Hati-hati dengan peningkatan seperti ini," ungkap Presiden.

Dalam situasi perang dagang dan ancaman resesi ekonomi di sejumlah negara, menurut dia, magnet konsumen di Indonesia justru semakin kuat. “Ini akan menarik investasi dunia untuk datang ke Indonesia. Saya titip jangan sampai peluang-peluang, 'opportunity' yang ada dipakai oleh merek-merek asing, dipakai negara-negara luar," jelas Presiden.

Presiden menilai dampak revolusi konsumen 2020 di Indonesia adalah membuat pasar Indonesia semakin menarik. "Hati-hati. Jangan sampai yang mengambil manfaat justru dari negara lain, dari asing. Hati-hati ini. Karena artinya apa? Indonesia akan semakin atraktif bagi investasi bisnis global. Hati-hati. Kita akan atraktif bagi investasi bisnis global," tegas Presiden.

Duniaindustri.com coba mengkomparasi belanja konsumen kelas menengah di Indonesia yang berjumlah 141 juta jiwa pada 2020 dengan biaya hidup layak di Indonesia. Jika diasumsikan jumlah belanja konsumen kelas menengah di Indonesia sama seperti biaya hidup layak, maka diperoleh spending Rp 1,8 juta per bulan—mengacu pada biaya hidup layak di Indonesia tahun 2015. Dengan angka tersebut, diperoleh spending konsumen kelas menengah di Indonesia pada 2020 mencapai Rp 253,8 triliun.

Sementara jika mengacu pada data Bank Dunia di tahun 2011, konsumen yang sering disapa “The middle Class” atau kelas menengah Indonesia telah menggapai 134 juta jiwa pada 2011 dengan patokan kriteria pengeluaran US$ 2-20 per hari atau sekitar US$ 60-600 per bulan. Apabila mengacu pada data Bank Dunia itu, maka total spending konsumen kelas menengah di Indonesia pada 2020 diperkirakan mencapai Rp 1.184 triliun.(*/)

Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 171 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 171 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc

Data Perkembangan Jumlah UKM dan Sebaran Per Provinsi

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seperti Filipina, Vietnam, dan Bra

50% dari Pemimpin Pasar Consumer Goods Dipegang Merk Lokal

Merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat dalam persaingan industri barang konsumen (consumer goods), ketika  50% dari 10 merek pemimpin pasar  teratas berasal dari produsen lokal. Meski demikian, ke depan diperkirakan persaingan makin ketat sehingga pemimpin pasar harus lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar. Hal itu terungkap dalam hasil Survei Kantar tahun 2019. “ Hasil survei  mewakili 85% dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia,” kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6). Fanny menjelaskan  survei brand “footprint”  merupakan studi tahunan Kantar untuk  mengukur merek  apa saja yang paling sering dibeli konsumen, sehingga menjadi pemimpin pasar. “Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast ‘moving consumer goods’ seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk keseh