Penjualan semen secara nasional
tercatat turun 3,68% menjadi 25,75 juta ton pada periode Januari-Mei
2019 dibanding periode yang sama 2018 sebesar 26,73 juta ton. Kontraksi penurunan pasar di Pulau Jawa dan Sumatera ikut mendorong pelemahan penjualan secara nasional.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang diperoleh tim Duniaindustri.com, penjualan semen di Pulau Jawa pada periode lima bulan 2019 turun 4,49% menjadi 14,4 juta ton dibanding periode yang sama 2018 sebesar 15,08 juta ton. Penurunan pasar di DKI Jakarta (-15,4%), Jawa Tengah (-13,26%), dan Jawa Timur (-6,13%) menjadi pemicu kontraksi penjualan di Pulau Jawa. Sementara kenaikan tajam pasar semen di Yogyakarta (+46,62%) belum mampu mengimbangi penurunan pasar di tiga provinsi utama di Pulau Jawa tersebut.
Di sisi lain, pasar semen di Sumatera turun 7,73% dari 5,77 juta ton menjadi 5,32 juta ton. Pasar semen di Kalimantan juga turun 1,75% menjadi 1,71 juta ton dari sebelumnya 1,74 juta ton.
Penjualan semen pada bulan Mei 2019 diketahui menunjukkan penurunan pasar yang lebih besar dibanding bulan sebelumnya. Jika pada bulan April 2019 penurunan pasar tercatat 8,65%, penjualan semen pada Mei 2019 anjlok 9,16%. Hal itu menandakan realisasi proyek infrastruktur pemerintah dan pembangunan sektor properti masih belum berjalan seperti yang diharapkan.
Dampak dari gelaran pemilu 2019, efek Lebaran, dan perlambatan ekonomi ikut mempengaruhi penjualan semen, menurut analisis Duniaindustri.com. Yang menarik, ekspor juga tidak mampu menjadi tumpuan saat pasar lokal melemah. Terbukti, pada bulan Mei 2019, ekspor semen justru anjlok 64,4% secara tahunan, sementara ekspor klinker turun 5,9%.
Sementara itu, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengkoreksi target pertumbuhan penjualan semen nasional tahun ini menjadi hanya 2%, dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 3%-4%. Penjualan semen 2019 diprediksi tidak akan sebagus tahun lalu, yang masih bisa tumbuh sebesar 4,5%.
Di sisi lain, meski terjadi kelebihan pasokan (oversupply) semen di pasar domestik, raksasa dari China tampaknya belum berhenti untuk melakukan ekspansi kapasitas baru. Informasi yang diperoleh Duniaindustri.com menyebutkan Grup Conch Cement secara proaktif mendorong pembangunan proyek di luar negeri.
Berdasarkan pengamatan tim duniaindustri.com, dua market leader existing yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tidak henti-hentinya melakukan ekspansi untuk memperkuat genggaman pasar. Sementara market leader new comers yakni PT Conch Cement Indonesia juga tercatat paling agresif di antara pemain baru lainnya.
Ekspansi Conch Cement di luar negeri itu mencakup tiga proyek di Indonesia, yakni Merak (Banten), Sulawesi Utara, dan Papua. Tahap kedua dari proyek pabrik penggilingan (grinding mills) di Merak, Banten, telah selesai konstruksi dan segera dimasukkan ke dalam produksi. Sementara itu, konstruksi utama untuk proyek-proyek semen Keong Sulawesi Utara telah selesai dan diperkirakan proyek ini akan dioperasikan pada 2018.
Manajer Umum PT Conch South Kalimantan Cement, Yu Shui, mengatakan, pihaknya yakin bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan semen di Kalimantan. “Kami harap dengan hadirnya semen Conch bisa mendukung pembangunan di Kabupaten Paser. Serta bisa memenuhi kebutuhan semen yang terus mengalami peningkatan,” kata Yu Shui.
Dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun dan akan terus ditingkatkan dengan pembangunan beberapa pabrik lain, kata Yu Shui, Conch Group dipastikan menambah persaingan usaha semen di Indonesia. “Kami tengah membangun pabrik dengan kapasitas 3 juta ton per tahun di Manokwari, Papua Barat dan di area Pelabuhan Merak, Banten,” kata Yu Shui pada Kaltim Post.
Seperti diberitakan, setelah sukses melakukan proses produksi, perusahaan semen asal Tiongkok PT Conch South Kalimantan Cement yang berada di Desa Saradang, Tanjung Tabalong, Kalsel mulai melirik pasar Kaltim sebagai target perluasan pemasaran.(*/)
Sumber: klik di sini
Market database
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 169 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang diperoleh tim Duniaindustri.com, penjualan semen di Pulau Jawa pada periode lima bulan 2019 turun 4,49% menjadi 14,4 juta ton dibanding periode yang sama 2018 sebesar 15,08 juta ton. Penurunan pasar di DKI Jakarta (-15,4%), Jawa Tengah (-13,26%), dan Jawa Timur (-6,13%) menjadi pemicu kontraksi penjualan di Pulau Jawa. Sementara kenaikan tajam pasar semen di Yogyakarta (+46,62%) belum mampu mengimbangi penurunan pasar di tiga provinsi utama di Pulau Jawa tersebut.
Di sisi lain, pasar semen di Sumatera turun 7,73% dari 5,77 juta ton menjadi 5,32 juta ton. Pasar semen di Kalimantan juga turun 1,75% menjadi 1,71 juta ton dari sebelumnya 1,74 juta ton.
Penjualan semen pada bulan Mei 2019 diketahui menunjukkan penurunan pasar yang lebih besar dibanding bulan sebelumnya. Jika pada bulan April 2019 penurunan pasar tercatat 8,65%, penjualan semen pada Mei 2019 anjlok 9,16%. Hal itu menandakan realisasi proyek infrastruktur pemerintah dan pembangunan sektor properti masih belum berjalan seperti yang diharapkan.
Dampak dari gelaran pemilu 2019, efek Lebaran, dan perlambatan ekonomi ikut mempengaruhi penjualan semen, menurut analisis Duniaindustri.com. Yang menarik, ekspor juga tidak mampu menjadi tumpuan saat pasar lokal melemah. Terbukti, pada bulan Mei 2019, ekspor semen justru anjlok 64,4% secara tahunan, sementara ekspor klinker turun 5,9%.
Sementara itu, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengkoreksi target pertumbuhan penjualan semen nasional tahun ini menjadi hanya 2%, dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 3%-4%. Penjualan semen 2019 diprediksi tidak akan sebagus tahun lalu, yang masih bisa tumbuh sebesar 4,5%.
Di sisi lain, meski terjadi kelebihan pasokan (oversupply) semen di pasar domestik, raksasa dari China tampaknya belum berhenti untuk melakukan ekspansi kapasitas baru. Informasi yang diperoleh Duniaindustri.com menyebutkan Grup Conch Cement secara proaktif mendorong pembangunan proyek di luar negeri.
Berdasarkan pengamatan tim duniaindustri.com, dua market leader existing yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tidak henti-hentinya melakukan ekspansi untuk memperkuat genggaman pasar. Sementara market leader new comers yakni PT Conch Cement Indonesia juga tercatat paling agresif di antara pemain baru lainnya.
Ekspansi Conch Cement di luar negeri itu mencakup tiga proyek di Indonesia, yakni Merak (Banten), Sulawesi Utara, dan Papua. Tahap kedua dari proyek pabrik penggilingan (grinding mills) di Merak, Banten, telah selesai konstruksi dan segera dimasukkan ke dalam produksi. Sementara itu, konstruksi utama untuk proyek-proyek semen Keong Sulawesi Utara telah selesai dan diperkirakan proyek ini akan dioperasikan pada 2018.
Manajer Umum PT Conch South Kalimantan Cement, Yu Shui, mengatakan, pihaknya yakin bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan semen di Kalimantan. “Kami harap dengan hadirnya semen Conch bisa mendukung pembangunan di Kabupaten Paser. Serta bisa memenuhi kebutuhan semen yang terus mengalami peningkatan,” kata Yu Shui.
Dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun dan akan terus ditingkatkan dengan pembangunan beberapa pabrik lain, kata Yu Shui, Conch Group dipastikan menambah persaingan usaha semen di Indonesia. “Kami tengah membangun pabrik dengan kapasitas 3 juta ton per tahun di Manokwari, Papua Barat dan di area Pelabuhan Merak, Banten,” kata Yu Shui pada Kaltim Post.
Seperti diberitakan, setelah sukses melakukan proses produksi, perusahaan semen asal Tiongkok PT Conch South Kalimantan Cement yang berada di Desa Saradang, Tanjung Tabalong, Kalsel mulai melirik pasar Kaltim sebagai target perluasan pemasaran.(*/)
Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 169 database, klik di sini** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 169 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Komentar
Posting Komentar