Emiten perusahaan produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) membukukan kinerja laba bersih yang turun signifikan seiring pelemahan harga komoditas tersebut. Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) anjlok hingga 89%, sementara laba bersih PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) menurun 66,7% pada kuartal 1 2019 secara tahunan.
Dalam laporan keuangan, manajemen Astra Agro menyatakan pendapatan perusahaan per kuartal 1 2019 mencapai Rp4,23 triliun, menurun 4,8% secara tahunan dari kuartal 1 2018 sebesar Rp4,45 triliun. Penurunan pendapatan diperparah dengan kenaikan beban pokok pendapatan sehingga laba kotor Astra Agro anjlok. Laba kotor Astra Agro tercatat anjlok hingga 55,3% menjadi hanya Rp 333,2 miliar.
Di sisi lain, kenaikan beban penjualan yang mencapai 36% serta peningkatan biaya pendanaan sekitar 59,8% ikut membebani perolehan laba bersih perseroan. Meski perusahaan mampu mengefisienkan beban umum dan administrasi, namun upaya itu tidak berhasil menolong laba bersih Astra Agro. Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) anjlok hingga 89% menjadi Rp37,41 miliar per kuartal 1 2019, dibanding Rp355,46 miliar pada kuartal 1 2018.
Sementara itu, laba bersih PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) atau dikenal dengan Lonsum anjlok hingga 66,7% per kuartal 1 2019 dibanding tahun sebelumnya (year on year/YoY). Perusahaan hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 38,6 miliar sepanjang tiga bulan pertama di tahun 2018. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, LSIP mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 116 miliar.
Padahal secara umum, total penjualan perusahaan pada kuartal I-2019 naik sebesar 6,9% YoY menjadi Rp 927,9 dari yang sebelumnya Rp 868,3 miliar. Peningkatan penjualan paling besar terjadi pada komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), yang mana sebesar 36,5% YoY menjadi sebanyak 109,4 ribu ton.
Meski demikian, karena harga komoditas LSIP anjlok, kenaikan jumlah penjualan menjadi tidak sebanding dengan peningkatan beban pokok penjualan. Mengacu pada bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga rata-rata kotrak CPO berjangka sepanjang kuartal I-2019 turun sebesar 11,8% YoY.
Beban pokok penjualan LSIP sepanjang kuartal I-2019 mencapai Rp 797 miliar atau naik hingga 19,65% YoY dari Rp 666,1 miliar tahun sebelumnya. Laba kotor perusahaan kuartal I-2019 menjadi tinggal Rp 135 miliar atau turun hingga 32,8% YoY.(*)
Dalam laporan keuangan, manajemen Astra Agro menyatakan pendapatan perusahaan per kuartal 1 2019 mencapai Rp4,23 triliun, menurun 4,8% secara tahunan dari kuartal 1 2018 sebesar Rp4,45 triliun. Penurunan pendapatan diperparah dengan kenaikan beban pokok pendapatan sehingga laba kotor Astra Agro anjlok. Laba kotor Astra Agro tercatat anjlok hingga 55,3% menjadi hanya Rp 333,2 miliar.
Di sisi lain, kenaikan beban penjualan yang mencapai 36% serta peningkatan biaya pendanaan sekitar 59,8% ikut membebani perolehan laba bersih perseroan. Meski perusahaan mampu mengefisienkan beban umum dan administrasi, namun upaya itu tidak berhasil menolong laba bersih Astra Agro. Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) anjlok hingga 89% menjadi Rp37,41 miliar per kuartal 1 2019, dibanding Rp355,46 miliar pada kuartal 1 2018.
Sementara itu, laba bersih PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) atau dikenal dengan Lonsum anjlok hingga 66,7% per kuartal 1 2019 dibanding tahun sebelumnya (year on year/YoY). Perusahaan hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 38,6 miliar sepanjang tiga bulan pertama di tahun 2018. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, LSIP mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 116 miliar.
Padahal secara umum, total penjualan perusahaan pada kuartal I-2019 naik sebesar 6,9% YoY menjadi Rp 927,9 dari yang sebelumnya Rp 868,3 miliar. Peningkatan penjualan paling besar terjadi pada komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), yang mana sebesar 36,5% YoY menjadi sebanyak 109,4 ribu ton.
Meski demikian, karena harga komoditas LSIP anjlok, kenaikan jumlah penjualan menjadi tidak sebanding dengan peningkatan beban pokok penjualan. Mengacu pada bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga rata-rata kotrak CPO berjangka sepanjang kuartal I-2019 turun sebesar 11,8% YoY.
Beban pokok penjualan LSIP sepanjang kuartal I-2019 mencapai Rp 797 miliar atau naik hingga 19,65% YoY dari Rp 666,1 miliar tahun sebelumnya. Laba kotor perusahaan kuartal I-2019 menjadi tinggal Rp 135 miliar atau turun hingga 32,8% YoY.(*)
Sumber: klik di sini
(Market database terlengkap, simak di bawah ini)
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report
- 15 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Semen dan Beton
- 6 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Pakaian dan Fashion
- 8 Kumpulan Riset Data dan Kajian Industri Baja & Pipa Baja
- 9 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Makanan dan Minuman
- 19 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Otomotif (Motor, Mobil, Oli)
- 5 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Rokok
- 3 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Kosmetik
- 2 Kumpulan Riset Data Spesifik Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket
- 6 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Kimia (Petrokimia Hulu, Antara, Hilir)
- 17 Kumpulan Riset Data Spesifik Perkebunan Kelapa Sawit
- 15 Kumpulan Data Infrastruktur, Transportasi, Pelayaran
- 1 Kumpulan Data Industri Jasa
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 166 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 166 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Komentar
Posting Komentar