Indonesia saat ini menguasai tiga persen pangsa pasar sarung tangan karet secara global . Capaian market share itu menjadi nomor empat terbesar setelah Malaysia (63%), Thailand (18%), disusul China (10%). "Malaysia sebagai pemasok utama akan memberikan kontribusi sebesar 63 persen, diikuti oleh Thailand sebesar 18 persen, China sebesar 10 persen dan Indonesia sebesar 3 persen," kata Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh. Pada 2018, total kebutuhan sarung tangan karet global mencapai 268 miliar unit. "Pada 2019 diperkirakan konsumsi sarung tangan karet dunia akan mencapai 300 miliar unit, dengan nilai pasar mencapai US$4,8 miliar atau setara dengan Rp 67,871 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS)," ungkapnya. Permintaan sarung tangan karet global tumbuh konsisten dalam 15 tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan permintaan tahunan antara 8-10 persen. Namun, saat ini yang tersedia belum dapat memenuhi seluruh permintaan global