Langsung ke konten utama

RI Masuk Kelompok Negara Trilion Dolar Club

Tahukah Anda, Indonesia masuk dalam kelompok negara dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 1 triliun per tahun. Hanya ada 16 negara di dunia yang masuk dalam kelompok negara dengan ekonomi triliunan dolar atau trillion dolar club.

“Kita tahu negara kita sudah masuk G20 dan tahun lalu kita juga masuk kelompok lebih istimewa lagi, yaitu kelompok trillion dolar club, negara-negara yang punya ekonomi US$ 1 triliun per tahun ini, banyak yang kita nggak sadar,” tutur Jokowi saat peresmian Pabrik Kalbe di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (27/2).

Banyak yang tak tahu kata Jokowi bahwa ekonomi Indonesia dan produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai US$ 1 triliun per tahun. Sayangnya, banyak yang merasa Indonesia adalah negara miskin.

“Kita masih merasa negara miskin, hanya ada 16 negara di dunia dengan nilai GDP atau produk domestik bruto sebesar US$ 1 trilliun per tahun, produk domestik bruto (PDB) yang kita miliki sebesar US$ 1 triliun per tahun dan kita menjadi negara meski dengan nomor ke-16 dalam GDP ini ini sekali lagi patut kita syukuri, artinya GDP kita besar jangan lupa itu,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu juga Jokowi mengatakan saatnya Indonesia membantu negara-negara yang ekonominya lebih rendah. Yang lebih membutuhkan bantuan. “Saat kita kumpulkan dubes dan menteri-menteri saya sampaikan jangan kita minta lagi bantuan negara-negara lain, kita sudah saatnya membantu negara lain, negara-negara kecil di bawah kita sudah saatnya dimasukkan G20,” katanya.

Jika Indonesia bisa menjaga pertumbuhan di atas 5% per tahun atau bisa meningkat hingga 5%, Jokowi mengatakan PDB tersebut akan meningkat menjadi US$ 2 triliun dalam beberapa tahun ke depan. “Pertumbuhan ekonomi itu katakanlah pertumbuhan kita 5-6% per tahun berarti ekonomi Indonesia akan naik dua kali lipat. Ini yang sering Indonesia lupa dalam kurang lebih 2 tahun ke depan sehingga ekonomi kita akan jadi ekonomi dengan nilai US$ 2 triliun paling lambat 2032, banyak orang nggak punya hitung-hitungan seperti ini,” ujar Jokowi.

Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde juga menilai perekonomian Indonesia saat ini sudah berjalan dengan sangat baik. Konsumsi, investasi, dan ekspor disebutnya menjadi penggerak utama dari ekonomi Indonesia saat ini.

“Saya sampaikan kepada Presiden bahwa perekonomian Indonesia berjalan dengan baik. Hal ini didorong oleh konsumsi, investasi, dan ekspor. Tiga mesin ekonomi itu semuanya berjalan dengan sangat baik,” ujar Lagarde.

Meski demikian, Lagarde mengingatkan landscape perekonomian global sedang berubah seiring pesatnya perkembangan ekonomi digital. Hal itu terlihat dari lonjakan volatilitas di pasar keuangan, risiko peningkatan perselisihan perdagangan, dan dampak dari semakin lajunya perkembangan teknologi seperti digitalisasi, robotik, dan pendidikan artifisial.

“Untuk itu, negara-negara Asean mesti dapat melewati tantangan tersebut,” kata Lagarde saat menjadi keynote speaker pembukaan High-Level International Conference yang berlangsung 26-27 Februari 2018 dengan tema New Growth Models in A Changing Global Landscape di Hotel Fairmont, Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan menuju Annual Meeting IMF – World Bank 2018.

Lagarde menyampaikan bahwa akhirnya kita melihat peningkatan perekonomian global. IMF berharap pertumbuhan ekonomi global bisa naik ke level 3,9% untuk tahun ini dan tahun depan.

Hal tersebut merupakan berita yang baik pula bagi Indonesia, sambungnya, yang diproyeksikan akan mencapai level pertumbuhan ekonomi di 5,3% pada tahun ini dan akan terus meningkat secara gradual dalam jangka menengah.

“Indonesia bisa berbangga dengan pencapaian tersebut. Setelah lebih dari dua dekade, level kemiskinan telah turun hampir 40%, tingkat ekspektasi hidup naik lebih dari 6%, dan jumlah masyarakat yang masuk ke pendidikan tingkat ketiga juga meningkat 250%,” puji Lagarde.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 150 database, klik di sini
** Butuh 19 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Database Lengkap Industri Perikanan, Hasil Laut, dan Olahannya

Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dirilis pada minggu pertama Februari 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik , terkait industri perikanan dan hasil laut (rumput laut, ikan surimi, udang, tuna tongkol cakalang, kepiting & rajungan, cumi & gurita). Diperkuat dengan tren produksi, sebaran lokasi, serta nama produsen, data komprehensif ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri perikanan dan hasil laut cukup prospektif dan atraktif baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Pada halaman 5, ditampilkan tabel tren perkembangan konsumsi

Tren Nilai Pasar Industri Detergent di Indonesia

Nilai pasar (market size) industri deterjen di Indonesia diestimasi tumbuh 3,5% menjadi Rp 10,11 triliun pada 2016 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun, menurut riset duniaindustri.com . Momentum perbaikan perekonomian Indonesia dan daya beli konsumen akan menopang pertumbuhan market size industri deterjen tahun ini. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan market size industri deterjen cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2014 sebesar 6% menjadi Rp 9,54 triliun. Namun, perlambatan perekonomian nasional, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kejatuhan harga komoditas dunia ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan industri deterjen pada 2015. Tahun lalu, market size industri deterjen diperkirakan tumbuh melambat menjadi 2,5%. Tiga raksasa consumer goods di Indonesia, yakni Wings Group, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kao Indonesia, makin ketat bersaing di pasar deterjen di indonesia. Berdasarkan penelusur

140 Daftar Judul Riset Pemasaran Produk Industri

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian . Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.  Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan. Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, wawancara, menyebar kuesioner, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawanc