Menurut riset duniaindustri.com, pada 2014-2015 porsi permintaan semen di proyek infrastruktur berkontribusi sekitar 23,3%-25% terhadap total permintaan semen di Indonesia. Jumlah tersebut berpotensi meningkat sedikitnya 5% tahun ini jika upaya pemerintah mempercepat pembangunan proyek infrastruktur terealisasi.
Tidak heran, pemain baru, PT Cemindo Gemilang, produsen semen dengan merek Semen Merah Putih, mengincar penjualan 1 juta ton semen dari proyek-proyek infrastruktur, terutama pemerintah, tahun ini. Target tersebut setara dengan 25% dari total kapasitas produksi perseroan yang mencapai 4 juta ton per tahun.
Target tersebut dipengaruhi upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai salah satu pendorong ekonomi yang sedang melambat. Dengan upaya tersebut, proyek-proyek infrastruktur akan menyerap banyak permintaan semen, mengingat sektor lain seperti properti masih terdampak perlambatan ekonomi nasional.
"Berapa proyeksi volume penjualan semen untuk infrastruktur, kami siapkan 500-1 juta ton semen untuk tahun ini," ujar Marketing Manager Cemindo Gemilang Silvie Hardy.
Silvie mengatakan, pabrik Semen Merah Putih yang ada di Bayah, Banten, sudah siap berproduksi dengan kapasitas 4 juta ton per tahun. Dengan produksi itu, kata Silvie, Semen Merah Putih siap untuk digunakan dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.
"Infrastruktur menjadi salah satu fokus strategi kami sebagai sosok pertumbuhan perusahaan," terangnya.
Dirinya menjabarkan, ada tiga strategi untuk bisa meningkatkan growth perusahaan. Pertaman, meningkatkan dan menambah porsi. Untuk hal ini bagaimana perusahaan memperkuat chanel seperti ujung tombak di pasar (retailers).
"Kedua kami ingin bergabung pada proyek infrastruktur dan ketiga membuka chanel pasar baru sebagai sumber lain pertumbuhan perusahaan," terangnya.
Duniaindustri.com menilai target yang cukup tinggi dari Semen Merah Putih diperkirakan membuat persaingan antar produsen semen dengan fokus proyek infrastruktur makin sengit.
Strategi Holcim
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), emiten semen dengan pangsa pasar terbesar ketiga di Indonesia, menyuntik pinjaman sebesar Rp 200 miliar kepada anak usahanya, yakni PT Lafarge Cement Indonesia, untuk pembiayaan modal kerja dan operasional, menurut direksi perseroan. Pinjaman itu diberikan setelah Holcim merampungkan akuisisi 99,9% saham Lafarge Cement Indonesia senilai Rp 2,13 triliun pada Februari 2016.
“Perseroan memiliki dana kas yang cukup besar dan lebih menguntungkan apabila digunkan oleh Lafarge Cement Indonesia untuk mendukung kegiatan utama daripada disimpan dalam bentuk deposito,” ujar F Helianti Sastrosatomo, Direktur Hukum dan Sekretaris Perusahaan Holcim dalam keterangan tertulis.
Pemberian pinjaman tersebut dilakukan pada 23 Maret 2016 dan harus dilunasi pada 22 Maret 2017. Holcim menilai kinerja Lafarge Cement Indonesia akan menjadi lebih baik dengan adanya suntikan pinjaman tersebut.
Pada Februari 2016, Holcim Indonesia resmi mengakuisisi PT Lafarge Cement Indonesia (LCI). Holcim Indonesia membeli perusahaan milik Financiere Lafarge SA tersebut senilai Rp 2,13 triliun. Dana tersebut didapatkan darl pinjaman Holderfin BV senilai € 150 juta yang dilakukan dalam dua tahap.
Holcim Indonesia dan Financiere Lafarge SA merupakan anak usaha dari Holcim Lafarge Ltd. Total nilai transaksi merger tersebut diperkirakan berada pada kisaran 20%-50% dari total ekuitas perseroan per 30 September 2015.
Duniaindustri.com menilai akuisisi dan pemberian pinjaman yang dilakukan Holcim Indonesia merupakan strategi perseroan menghadapi ketatnya persaingan di pasar semen Indonesia, menyusul munculnya pemain-pemain baru di sektor ini.
Pasar Domestik Terdistorsi
Persaingan industri semen terutama untuk sejumlah merek di Pulau Jawa dan Kalimantan diperkirakan makin memanas seiring kehadiran pemain-pemain baru, menurut riset duniaindustri.com. Munculnya pemain-pemain baru berpotensi menggerus pangsa pasar pemain existing jika tidak diantisipasi dengan strategi yang tepat.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen di Pulau Jawa pada 2015 mencapai 33,69 juta ton, turun 0,1% dibanding 2014 sebesar 33,73 juta ton. Pasar semen di Pulau Jawa berkontribusi 55,74% dari total pasar semen di Indonesia. Dari jumlah itu, pasar semen terbesar di Pulau Jawa terletak di Jawa Barat sebesar 8,93 juta ton atau setara 26,5% dari total pasar semen di Pulau Jawa. Setelah Jawa Barat, pasar semen terbesar kedua yakni Jawa Timur sebesar 8,1 juta ton, Jawa Tengah 7,12 juta ton, Jakarta 5,3 juta ton, Banten 3,28 juta ton, dan Yogyakarta 940 ribu ton.
Sementara pasar semen di Kalimantan pada 2015 mencapai 4,06 juta ton, atau setara 6,7% dari total pasar semen di Indonesia. Tahun ini sejumlah pemain baru akan merealisasikan pabrik baru dan mulai merambah pasar terutama di Pulau Jawa dan Kalimantan. Sebut saja, Semen Garuda, Semen Merah Putih, Semen Puger, Semen Bima, Semen Jawa akan meramaikan pasar semen di Pulau Jawa. Sementara Semen Conch akan memperketat persaingan semen di Pulau Kalimantan.
Berdasarkan kompilasi data duniaindustri.com, Pulau Jawa saat ini dikuasai dua produsen semen besar, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan pangsa pasar masing-masing sekitar 38,8% dan 37%. Begitu juga di Pulau Kalimantan, Semen Indonesia dan Indocement menguasai pangsa pasar masing-masing sekitar 51,6% dan 27,9%.
Kehadiran pemain-pemain baru dengan merek semen yang baru akan terus memanaskan kompetisi pasar dengan pemain existing, mengingat skala ekonomi dan perang harga dimungkinkan terjadi. Pemain baru diperkirakan menggencarkan promosi dan diskon harga terutama di daerah dekat pabrik untuk menopang pertumbuhan merek semen mereka. Hal itu tentu harus diantisipasi pemain-pemain existing.(*)
Baca selengkapnya di sini
Tidak heran, pemain baru, PT Cemindo Gemilang, produsen semen dengan merek Semen Merah Putih, mengincar penjualan 1 juta ton semen dari proyek-proyek infrastruktur, terutama pemerintah, tahun ini. Target tersebut setara dengan 25% dari total kapasitas produksi perseroan yang mencapai 4 juta ton per tahun.
Target tersebut dipengaruhi upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai salah satu pendorong ekonomi yang sedang melambat. Dengan upaya tersebut, proyek-proyek infrastruktur akan menyerap banyak permintaan semen, mengingat sektor lain seperti properti masih terdampak perlambatan ekonomi nasional.
"Berapa proyeksi volume penjualan semen untuk infrastruktur, kami siapkan 500-1 juta ton semen untuk tahun ini," ujar Marketing Manager Cemindo Gemilang Silvie Hardy.
Silvie mengatakan, pabrik Semen Merah Putih yang ada di Bayah, Banten, sudah siap berproduksi dengan kapasitas 4 juta ton per tahun. Dengan produksi itu, kata Silvie, Semen Merah Putih siap untuk digunakan dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.
"Infrastruktur menjadi salah satu fokus strategi kami sebagai sosok pertumbuhan perusahaan," terangnya.
Dirinya menjabarkan, ada tiga strategi untuk bisa meningkatkan growth perusahaan. Pertaman, meningkatkan dan menambah porsi. Untuk hal ini bagaimana perusahaan memperkuat chanel seperti ujung tombak di pasar (retailers).
"Kedua kami ingin bergabung pada proyek infrastruktur dan ketiga membuka chanel pasar baru sebagai sumber lain pertumbuhan perusahaan," terangnya.
Duniaindustri.com menilai target yang cukup tinggi dari Semen Merah Putih diperkirakan membuat persaingan antar produsen semen dengan fokus proyek infrastruktur makin sengit.
Strategi Holcim
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), emiten semen dengan pangsa pasar terbesar ketiga di Indonesia, menyuntik pinjaman sebesar Rp 200 miliar kepada anak usahanya, yakni PT Lafarge Cement Indonesia, untuk pembiayaan modal kerja dan operasional, menurut direksi perseroan. Pinjaman itu diberikan setelah Holcim merampungkan akuisisi 99,9% saham Lafarge Cement Indonesia senilai Rp 2,13 triliun pada Februari 2016.
“Perseroan memiliki dana kas yang cukup besar dan lebih menguntungkan apabila digunkan oleh Lafarge Cement Indonesia untuk mendukung kegiatan utama daripada disimpan dalam bentuk deposito,” ujar F Helianti Sastrosatomo, Direktur Hukum dan Sekretaris Perusahaan Holcim dalam keterangan tertulis.
Pemberian pinjaman tersebut dilakukan pada 23 Maret 2016 dan harus dilunasi pada 22 Maret 2017. Holcim menilai kinerja Lafarge Cement Indonesia akan menjadi lebih baik dengan adanya suntikan pinjaman tersebut.
Pada Februari 2016, Holcim Indonesia resmi mengakuisisi PT Lafarge Cement Indonesia (LCI). Holcim Indonesia membeli perusahaan milik Financiere Lafarge SA tersebut senilai Rp 2,13 triliun. Dana tersebut didapatkan darl pinjaman Holderfin BV senilai € 150 juta yang dilakukan dalam dua tahap.
Holcim Indonesia dan Financiere Lafarge SA merupakan anak usaha dari Holcim Lafarge Ltd. Total nilai transaksi merger tersebut diperkirakan berada pada kisaran 20%-50% dari total ekuitas perseroan per 30 September 2015.
Duniaindustri.com menilai akuisisi dan pemberian pinjaman yang dilakukan Holcim Indonesia merupakan strategi perseroan menghadapi ketatnya persaingan di pasar semen Indonesia, menyusul munculnya pemain-pemain baru di sektor ini.
Pasar Domestik Terdistorsi
Persaingan industri semen terutama untuk sejumlah merek di Pulau Jawa dan Kalimantan diperkirakan makin memanas seiring kehadiran pemain-pemain baru, menurut riset duniaindustri.com. Munculnya pemain-pemain baru berpotensi menggerus pangsa pasar pemain existing jika tidak diantisipasi dengan strategi yang tepat.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen di Pulau Jawa pada 2015 mencapai 33,69 juta ton, turun 0,1% dibanding 2014 sebesar 33,73 juta ton. Pasar semen di Pulau Jawa berkontribusi 55,74% dari total pasar semen di Indonesia. Dari jumlah itu, pasar semen terbesar di Pulau Jawa terletak di Jawa Barat sebesar 8,93 juta ton atau setara 26,5% dari total pasar semen di Pulau Jawa. Setelah Jawa Barat, pasar semen terbesar kedua yakni Jawa Timur sebesar 8,1 juta ton, Jawa Tengah 7,12 juta ton, Jakarta 5,3 juta ton, Banten 3,28 juta ton, dan Yogyakarta 940 ribu ton.
Sementara pasar semen di Kalimantan pada 2015 mencapai 4,06 juta ton, atau setara 6,7% dari total pasar semen di Indonesia. Tahun ini sejumlah pemain baru akan merealisasikan pabrik baru dan mulai merambah pasar terutama di Pulau Jawa dan Kalimantan. Sebut saja, Semen Garuda, Semen Merah Putih, Semen Puger, Semen Bima, Semen Jawa akan meramaikan pasar semen di Pulau Jawa. Sementara Semen Conch akan memperketat persaingan semen di Pulau Kalimantan.
Berdasarkan kompilasi data duniaindustri.com, Pulau Jawa saat ini dikuasai dua produsen semen besar, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan pangsa pasar masing-masing sekitar 38,8% dan 37%. Begitu juga di Pulau Kalimantan, Semen Indonesia dan Indocement menguasai pangsa pasar masing-masing sekitar 51,6% dan 27,9%.
Kehadiran pemain-pemain baru dengan merek semen yang baru akan terus memanaskan kompetisi pasar dengan pemain existing, mengingat skala ekonomi dan perang harga dimungkinkan terjadi. Pemain baru diperkirakan menggencarkan promosi dan diskon harga terutama di daerah dekat pabrik untuk menopang pertumbuhan merek semen mereka. Hal itu tentu harus diantisipasi pemain-pemain existing.(*)
Baca selengkapnya di sini
saya IBU WINDA posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 ATAU KLIK SITUS KAMI PESUGIHAN TAMPA TUMBAL tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.